Rabu, 24 April 2019

Lebih tepat "Jam berapa" atau "pukul berapa"?

Mana yang tepat penggunaanya,
jam 20:03
atau
pukul 20:03

Bagi sebagian orang khususnya "people +62" di negara "berflower", mengganggap keduanya ga ada bedanya,
artinya sama2 tepat. Tapi Tahukah kalian bahwa yang tepat adalah pukul 20:03. loh Kok bisa sih...?.

seperti yang tertulis di Badan Pengembangan dan perbukuan kementerian pendidikan dan kebudayaan,
disebutkan bahwa Kata "jam" menunjukkan makna 'masa atau jangka waktu', sedangkan kata "pukul"
mengandung pengertian 'saat atau waktu'. Dengan demikian, jika maksud yang ingin diungkapkan
adalah 'waktu atau saat', kata yang tepat digunakan adalah pukul, seperti pada contoh berikut.
Rapat itu akan dimulai pada pukul 10.00 Sebaliknya, jika yang ingin diungkapkan itu 'masa'
atau 'jangka waktu', kata yang tepat digunakan adalah jam, seperti pada kalimat contoh berikut.
Kami bekerja selama delapan jam sehari. Selain digunakan untuk menyatakan arti 'masa' atau jangka waktu',
kata jam juga berarti 'benda penunjuk waktu' atau 'arloji', seperti pada kata jam dinding atau jam tangan.

lalu kenapa sih harus kata "pukul", bukan "ketuk", "Ketek", "clock" atau kata lainnya.
Seorang Pria berinisial "R2003R" yang gagah perkasa, baik hati, tidak sombong, ramah lingkungan
dan idola para wanita, menerangkan bahwa Sejarah digunakannya kata "pukul" di indonesia bermula
dari kebiasaan dan budaya di Indonesia.
Pada Jaman dahulu, untuk menandai pergantian waktu orang menggunakan Kentongaan, disekolah menggunakan
besi yang dipukul untuk menandai waktu, dan saat Ronda Malam. Pernah merhatiin ga, kalo di tempatnya
ada yang ronda, tiba tiba ada bunyi besi atau kentongan dipukul satu kali, "teng" atau "tong"....
yang artinya pukul 1 malam, dan seterusnya. Kebiasaan seperti itu yang kemudian melekat pada penggunaan
Kata "pukul" lebih familiar untuk menentukan waktu.

Terlepas penting atau tidaknya mengetahui perbedaan diantara keduanya,
setidaknya jika ditanya anak kecil kita bisa menjelaskan alasanya. akakakakakak

Merdekaaa....

Selasa, 26 Maret 2019

Misteri Patung Kamasutra





Ratusan Tahun yang lalu, pada Masa Kerajaan Singosari, Suma Mahendra bertapa selama 30 tahun di gunung bromo dengan tujuan mencari kesaktian untuk membunuh  Ken Arok. Suma Mahendra berniat untuk menuntut balas atas kematian pamannya yang tewas di tangan Ken Arok.
Namun setelah pertapaan selesai Ken Arok telah meninggal. Menurut para dewa, Suma Mahendra tidak akan mendapatkan seluruh kesaktian dari Kitab Jagat Pusaka Dewa.
Dia akan mendapatkan keseluruhan kesaktian melalui tangan orang lain. Suma mahendra akan menitis
pada manusia lain, dan dengan tubuh itulah dia akan mendapatkan kesaktian dari kitab tersebut.
Ratusan tahun kemudian, Suma Mahendra menitis pada bayi yang bernama Cakra Mentari. Utusan yang
kelak akan memberikan kitab jagat pusaka Dewa, berpesan pada Ayah cakra mentari untuk memberikan
kitab tersebut setelah cakra telah berusia 20 tahun.
Namun rencana tersebut menjadi berantakan ketika Insan Tanpa wajah menukar kitab tersebut dengan Kitab Jagat Pusaka alam gaib. Kitab yang kelak akan menebar malapetaka dimana mana.
Cakra mentari yang pada akhirnya dibawah kendali Insan tanpa wajah akibat salah membaca Kitab, kini
menjadi pendekar penebar malapetaka.


Sebelum insan tanpa wajah berhasil menguasai Cakra mentari,  terjadi kejadian menggemparkan di Gurun Thar, India. Patung kamasutra yang berada di bawah pengawasan Resi Ketua Khandwa Abitar dan Resi Kepala Mirpur Patel mendadak Hilang. Merasa bersalah dengan kejadian tersebut, Resi Kepala Mirpur Patel akhirnya bunuh diri dihadapan Resi Ketua Khandwa Abitar.

20 Tahun Setelah kelahiran cakra, Sumenep dan wilayah disekitarnya dibuat geger.
Banyak para Wanita menjadi korban Perkosaan dan pembunuhan. Bahkan Liris merah yang merupakan saudara Lilis biru juga menjadi korbannya. Wiro sableng yang hendak menolong Raden ayu ambar sari,  "cucu Pangeran tua Wirapala" dari perkosaan malah mendapat kesialan. Akibat Fitnah yang dibuat oleh Cakra, Wiro harus disekapdan di tahan  di ruang Rahasia di Kotaraja. Wiro yang mendapat Fitnah telah memperkosa dan membunuh Raden Ayu Ambar sari, dan akan dihikum gantung oleh kerajaan.

Wiro yang akan dihukum gantung, berhasil ditolong oleh Kembaran ketiga Eyang Sepuh Kembar Tilu, tapi tidak berhasil memusnahkan totokan yang dilakukan oleh cakra. Cakra yang memiliki kesaktian dan kelicikan yang laur bisa,berhasil mengecoh Wiro sableng dengan berpura2 membantu melepaskan totokannya tersebut. Akibatnya, wiro seperti keluar dari mulut buaya tapi masuk ke mulut harimau. Totokan memang buyar, tapi Wiro gantian terkena racun yang mengancam masa depanya. Ki Tambak Pati dan Setan Ngompol secara tidak sengaja menemukan Wiro yang dalam keadaan terkena racun. Sekali lagi disini Cakra bermain dengan kelicikannya, dengan berpura2 menolong mereka saat
diserang orang2 dari Keraton Kali Ningrat. Dia memancing Lilis Biru untuk pergi ke Kuto Gede.

Wiro yang sedang terluka, berhasil diobati oleh teman2nya dengan bantuan Kitab 1000 pengobatan. namun untuk mengobati kejantanannya belum ditemukan cara mengobatinya. Yang menjadi kesedihan terdalam dalam kisah ini adalah tewasnya Luh Kentut oleh serbuan teman2 Wiro sableng saat terjadi proses penyembuhan Wiro.Dalam terpukulnya Wiro akibat blm sembuhnya kejantanannya ditambah  tewas Luh kentut, Wiro memutuskan untuk bertemu Dengan Eyang Sinto Gendeng Di Gunung Gede dan akan menghabiskan Masa Hidupnya sebagai seorang pertapa.
Liris biru yang menuntut balas akan kematian kakaknya,Liris Merah, pun akhirnya tewas di tangan Cakra.
Berkat bantuan Deewana Khan yang memberikan Kitab Jagat pusaka dewa pada melalui Purnama, Wiro akhirnya berhasil mendapatkan petunjuk cara mengalahkan Cakra mentari. pada petunjuknya, Cakra baru bisa dikalahkan jika pelindung gaibnya berhasil dibuka. Perlindungan Gaib Cakra mentari sirna setelah insan tanpa wajah berhasil dikalahkan oleh Resi Ketua Khandwa Abitar. Resi Ketua Khandwa Abitar juga meminjamkan jurus kepada Wiro sableng untuk mengalahkan Cakra Mentari.

Kisah ini lumayan panjang. Terdiri dari 6 judul,
Petaka Patung Kamasutra, Misteri Bunga Noda, Insan Tanpa wajah, Sang pemikat, Topan di Gurun Tengger,dan Nyawa Titipan. Sebenernya waktu membaca sempet merasa bosan juga karena terlalu panjang mengulas sosok Cakra Mentari. tapi mungkin inilah Bastian Tito, meskipun agak turun ritmenya, tetep bikin penasaran untuk membaca sampai akhir ceritanya.

Yang patut menjadi diskusi di kisah ini adalah,
Siapakah dewi Pemikat?
Siapakah Insan Tanpa Wajah?
Kenapa Resi Kepala Mirpur Patel memilih Cakra mentari sebagai korban yang kebetulan titisan Suma Mahendra?
Apakah Kejantanan Wiro sableng berhasil disembuhkan?







Senin, 18 Maret 2019

Petualanagn Wiro Memecahkan Misteri Dadu Setan

Setelah kematian Pangeran Matahari, Kisah Wiro Sableng selanjutnya dimulai dengan Kisah "Dadu Setan".


















Dadu setan yang berasal dari negeri cina, menghilang dan diduga berada di tanah Jawa.
Banyak korban yang berjatuhan demi mendapatkan Dadu setan tersebut.
sebut saja dua utusan dari Cina yang bernama Siauw Cie dan Bun Pek Cuan.
Nyi inten Kameswari, Hantu Hitam, Hek Chiu Mo, eyang sepuh kembar tilu,
Pengemis Muka Bopeng dari Karangkoneng. Apesnya, Eyang sepuh kembar Tilu secara tidak sengaja bertemu dengan Wiro sableng sebelum kematiannya.
Sebelum menemui ajal, Dia berpesan pada Wiro Sableng  untuk mencari tau siapa pembunuhnya agar saudara kembarnya tidak menjadi gagu kembali.Perlu diketahui bahwa, Kembaran Eyang Sepuh kembar
Tilu akan menjadi gagau selamanya jika Pembunuh Eyang Sepuh tidak di bunuh.
Dalam mencari pembunuh Eyang Sepuh Kembar Tilu, Wiro bertemu dengan Kiang Loan Nio Nikouw, paderi dari negeri cina yang memiliki pedang Naga merah, Liong Ok Cun,"kakak Perguruan Nio Nikow", dan orang2 dari Istana Seribu Rejeki Seribu Sorga.
Lewat kisah ini pula lah, diketahui bahwa pedang naga suci dan pedang naga geni. memiliki seorang anak bernama Putra Langit. Titisan putra langit itulah yang menjadi sosok
Pedang Naga Merah yang saat itu berada ditangan Kiang Loan Nio Nikouw.
Apa sebenernya Dadu Setan Itu?
Apa Kesaktiannya sehingga menjadi rebutan dunia persilatan?
Bagaimana Pedang Naga Merah Bisa ada ditangan Paderi Cina Itu?
Siapa pembunuh eyang Sepuh kembar Tilu?
Apa Itu Istana Seribu Rejeki Seribu Sorga?
Dapat Kita ikuti dalam Rangkaian Kisah dadu setan yang terdiri dari 4 episode, Dadu Setan, Si Cantik dari Tionggoan, Pedang Naga merah, dan Sang Pembunuh.

Akhirnya kisahnya Dadu setan berhasil ditemukan Wiro dan diserahkan Pada Kiang Loan Nio Nikouw.
Pedang Naga Merah pun Berhasil Wiro Sableng serahkan kepada Kiai Gede Tapa Pamungkas. Karena Wiro berhasil menemukan dan membunuh sosok pembokong Eyang sepuh, Kembaran Eyang yang gagu kini telah kembali dapat berbicara.

Rabu, 27 Februari 2019

Sosok Pangeran Matahari " Musuh Bebuyutan Wiro Sableng"

Pangeran Matahari
Ketika kemunculan pertama kalinya pada episode "pangeran matahari dari puncak merapi" sosok satu ini memang menjadi biang kerok kejahatan rimba persilatan. Selalu menjadi dalang malapetaka di mana mana yang tujuannya hanyalah untuk membunuh wiro sableng dan menjadi penguasa dunia persilatan. Sosok ini seperti sosok penting dalam kisah Wiro Sableng yang bisa di bilang "Ga Ada Matinya" Kisahnya yang hampir mati terus ga jadi, Dianggap sudah mati ga taunya idup lagi, bahkan setelah mati pun mendadak muncul lagi, benar2 membuat pembaca Wiro Sableng seperti dibuat penasaran sekaligus Geregetan.

Beberapa kisah diantaranya seperti yang dituturkan dibawah ini.
Ketika pangeran matahari menyekap bunga dalam episode "Kutunggu di Pintu Neraka". Pangeran matahari yang pada waktu itu memiliki "cincin warisan setan" memklaim dirinya sebagai "Raja siluman". Menjadi penguasa Kerajaan Siluman, pangeran matahari menyekap Bunga yg akan dijadikan umpan untuk membunuh wiro sableng. Wiro Sableng yang dibantu oleh Dewi Merak Bungsu dan kakek segala tahu, akhirnya berhasil menyelamatkan bunga dan keluar dari kerajaan siluman.

Pada kisah Guci setan, dia Berperan sebagai Ki Ageng Lentut Ki Ageng lentut adalah Kuncen Makam Pangeran Banowo. Dengan kelicikannya, Pangeran matahari, memperkosa dan membunuh istri Suro Jelantik. Dan menyebar isu tentang kesaktian sebuah Guci Setan yang bisa mengetahui apa saja dari Masa depan dan masa lalu melalui Bantuan Kuncen dari Makam Pangeran Banowo yang bernama Ki Ageng Lentut. Guci sakti yang tersimpan di kerajaan, akhirnya berhasil didapatkan oleh Ramada Suro jelantik. Lewat Guci itulah ki ageng lentut menyebar fitnah dengan mengatakan pada Suro Jelantik bahwa yang memperkosa dan membunuh istrinya adalah Pendekar Naga geni 212. Wiro Sableng.
Pada perjalanan, Suro jelantik malah tewas di tangan Sangkolo bumi, alias Ki Ageng Lentut,alias Pangeran Matahari. Setelah berhasil menyingkirkan suro jelantik dan menguasai Guci Setan. Pangeran Matahari berniat membunuh Wiro sableng, namun berkat bantuan Bidadari Angin Timur, usaha tersebut gagal, dan Guci setan yang menimbulkan malapetaka pun Ikut hancur dalam Pertempuran.

Pada episode "Wasiat Iblis" sampai "kiamat di pangandaran". Pangeran matahari yang telah mendapatkan Kitab wasiat iblis melakukan rencana jahat terhadap rimba persilatan. Dengan memperalat Pandan Arum, beberapa kali Pangeran matahari berhasil, menjebak wiro sableng dan mengumpulkan para tokoh sesat untuk melakukan pertempuran di pangandaran. Pangeran Matahari bersekutu dengan Tiga bayangan setan, elang setan, si muka bangkai,jarot ampel, mahluk pembawa bala, dua mahluk berkulit hitam delapan tokoh kembar, melawan Wiro Sableng dibantu oleh iblis tua ratu pesolek, si raja obat delapan penjuru angin, ratu duyung, dewa ketawa, puti andini, iblis pemabuk, bidadari angin timur, tua gila dari andalas, sinto gendeng, dan bujang gila tapak sakti, Seluruh pendekar tersebut berkumpul di Pangandaran dan terjadi pertempuran yang dahsyat. Pangeran matahari yang berhasil mencuri kapak sakti 212 dan batu pasangannya, bertempur hidup mati dengan wiro sableng. berkat perlindungan kitab wasiat iblis, Pangeran Matahari berhasil membuat wiro sableng kewalahan dan hampir saja berhasil membunuh Wiro sableng. Namun pada saat yang terdesak akhirnya Wiro memanggil Datuk rao Bamato Hijau. Pangeran Matahari menjadi leleh nyalinya setelah Datuk Rao bamato hijau berhasil menghancurkan kitab wasiat iblis yang ada pada dirinya. Dengan hancurnya kitab tersebut,pelindung sakti pangeran matahari menjadi lenyap, dan Wiro berhasil mengalahkan dan memukul pangeran matahari hingga jatuh ke Jurang.

Berkisah setelah Wiro Sableng kembali dari Negeri Latanahsilam, Lagi lagi Pangeran matahari muncul kembali. Setelah Pertempuran hidup dan mati dengan para Pendekar Golongan Putih pada Episode Kiamat di pangandaran, secara mengejutkan pangeran matahari muncul lagi di episode Kembali ke tanah Jawa. Ternyata kematian yang diharapkan oleh para pendekar golongan putih tidak menjadi kenyataan. Singo abang yang ingin menguasai Kitab Wasiat Iblis, berhasil menyelamatkan nyawa Pangeran matahari dari kematian saat terjatuh ke jurang. Berkat kelicikannya, Pangeran Matahari malah berhasil mencuri salah satu Ilmu kesaktian Singo Abang.
Pangeran matahari yang melarikan diri dari kejaran Singo Abang berhasil membentuk sebuah organisasi yang di sebut "Barisan Pocong" seperti dikisahkan dalam Episode "113 Lorong kematian". Tujuannya mendirikan organisasi itu adalah ingin menguasai Rimba persilatan dengan memanfaatkan kekuatan alam roh dari bantuan "aksara Batu Bernyawa". Namun lagi lagi rencana jahat tersebut berhasil digagalkan oleh Wiro sableng dan kawan2 dengan bantuan dari "bunga", salah satu sahabat Wiro dari Alam Roh".
Dengan terluka baik di luar dan di luka dalam, Akhirnya Pangeran matahari berhasil meloloskan Diri saat Para Pendekar Golongan Putih Menggempur 113 Lorong Kematian. Munculnya SI muka bangkai alias Guru dari sang pangeran dari alam roh, membuatnya kembali bernafsu untuk membalas dendam. Berbekal Lentera Iblis yang didapatnya dari sang Guru, Pangeran Matahari kembali menjadi biang onar rimba persilatan. Pada Akhirnya, Kejahatan tidak akan pernah bisa mengalahkan kebaikan, Pada Episode Api di Puncak Merapi,lewat pertempuran yang dahsyat, Pangeran Matahari berhasil dibunuh oleh Bidadari Angin Timur.

Tapi jangan kuatir, Kejahatan Pangeran matahari tidak berhenti sampai disitu, setelah dia menemui ajalnya, pada Episode Dewi kaki tunggal, Mendadak Pangeran matahari Muncul dan memburu Wiro Sableng Kembali. Meskipun kini dia telah berubah menjadi penghuni alam Roh.
Makin penasaran kan dengan Mahluk yang satu ini?

Ada satu Pendekar yang mirip perangainya dengan Pangeran Matahari. Dia berasal dari negeri Latanahsilam.
Pendekar itu bernama "Hantu Muka Dua". Pada Kesempatan lainnya akan ane ulas sosok yang satu itu.
Jadi yang mau ngasih masukan atau berdiskusi tentang "Kelakuan" atau hal lainya dari Pangeran Matahari, ditunggu di Kolom Komentar ya...