Sabtu, 26 Januari 2013

Nenek Puncuri singkong, hanya karena lapar

~ KISAH SEORANG NENEK MENCURI SINGKONG KARENA KELAPARAN , DAN HAKIM MENANGIS SAAT MENJATUHKAN VONIS

 
 Diruang sidang pengadilan, hakim Marzuki duduk tercenung menyimak tuntutan jaksa PU terhadap seorang nenek yang dituduh mencuri singkong, nenek itu berdalih bahwa hidupnya miskin, anak lelakinya sakit, cucunya kelaparan ...

Namun manajer PT X** ( Y ** grup ) tetap pada tuntutannya, agar menjadi contoh bagi warga lainnya.

Hakim Marzuki menghela nafas., dia memutus diluar tuntutan jaksa PU, 'maafkan saya', katanya sambil memandang nenek itu,.

Saya tidak dapat membuat pengecualian hukum, hukum tetap hukum, jadi anda harus dihukum. saya mendenda anda 1jt rupiah dan jika anda tidak mampu membayar maka anda harus masuk penjara 2,5 tahun, seperti tuntutan jaksa PU'.

Nenek itu tertunduk lesu, hatinya remuk redam, sementara hakim Marzuki mencopot topi , membuka dompetnya kemudian mengambil & memasukkan uang sejumlah 1jt rupiah ke dalam topi tersebut dan berkata kepada hadirin...

"Saya atas nama pengadilan, juga menjatuhkan denda kepada tiap orang yang hadir diruang sidang ini sebesar 50rb rupiah, sebab menetap dikota ini, yang membiarkan seseorg kelaparan sampai harus mencuri untuk memberi makan cucunya....

" Sdr panitera, tolong kumpulkan dendanya dalam topi saya ini lalu berikan semua hasilnya kepada terdakwa ."
Sampai palu diketuk dan hakim Marzuki meninggaikan ruang sidang, nenek itupun pergi dengan mengantongi uang 3,5jt rupiah...

Termasuk uang 50rb yg dibayarkan oleh manajer PT X *** yang tersipu malu karena telah menuntutnya.

Sungguh sayang kisahnya luput dari pers.

Kisah ini sungguh menarik sekiranya ada teman yang bisa mendapatkan dokumentasi kisah ini bisa di share di media untuk jadi contoh kepada aparat penegak hukum lain agar bekerja menggunakan hati nurani dan mencontoh hakim Marzuki yang berhati mulia.

Semoga dapat menjadikan teladan bagi kita semua.

sumber:


http://www.facebook.com/photo.php?fbid=10151442091205180&set=a.10151003181825180.480702.327342750179&type=1

Kamis, 24 Januari 2013

Dear God


Bukan lirik bahasa versi aslinya yang saya tampilkan disini, tapi saya akan coba
untuk mengubahnya ke dalam versi Indonesia, tidak 100 persen bener sie, tapi
setidaknya artinya tidak menyimpang jauh dari maksud lagu ini.
untuk A7fold, kalo translatenya salah jangan marah ya, ak ak ak ak 
Mari kita simak "Dear God by Avenged sevenfold" 

Untuk Tuhan

Hanya kehampaan yang kurasakan disepanjang Jalanan kota ini.
Keputusan yang sulit ketika aku harus pergi meninggalkanmu.
Ketika kuingat semua ucapanmu. Aku selalu berharap ada disisimu,
Disamping Seseorang yang selalu ku cintai.

Tuhan, Tolong jaga dia ketika aku tidak disampingnya,
Yang kami butuhkan hanyalah sebuah kesetian
Karena, aku merasa sepi dan lemah ketika aku harus kehilangan dia, lagi.

Saat  kujalani pilihan yang berat ni,
Ternyata aku tidak mendapatkan apa apa
Seperti berada disebuah kota yang mati dengan toko-tokonya yang selalu tertutup rapat.
Hanya poto dan kenangan kami yang mampu membantuku melewati semua ini.

Cerita Nabi Nuh AS



ceritanabinuh
Nuh adalah nabi keempat sesudah Adam, Syith dan Idris dan keturunan kesembilan dari Nabi Adam. Ayahnya adalah Lamik bin Metusyalih bin Idris.

Dakwah Nabi Nuh kepada kaumnya
Nuh menerima wahyu kenabian dari Allah dalam "fatrah" masa kekosongan di antara dua rasul dimana biasanya manusia secara berangsur-angsur melupakan ajaran agama yang dibawa oleh Nabi yang meninggalkan mereka dan kembali bersyirik meninggalkan amal kebajikan, melakukan kemungkaran dan kemaksiatan di bawah pimpinan Iblis laknatullah. 




Demikianlah maka kaum Nabi Nuh tidak luput dari proses tersebut, sehingga ketika Nuh datang di tengah-tengah mereka, mereka tetap menyembah berhala yaitu patung-patung yang dibuat oleh tangan-tangan mereka sendiri disembahnya sebagai tuhan-tuhan yang dapat membawa kebaikan dan manfaat serta menolak segala penderitaan dan kemalangan. Berhala-berhala yang dipertuhankan dan menurut kepercayaan mereka memiliki kekuatan gaib ke atas manusia itu diberinya nama-nama yang silih berganti menurut kehendak dan selera kebodohan mereka.Kadang-kadang mereka namakan berhala mereka "wadd" dan "Suwa" kadangkala "Yaguts" dan bila sudah bosan digantinya dengan nama "Yatuq" dan "Nasr".

Nuh berdakwah kepada kaumnya yang sudah jauh tersesat oleh iblis laknatullah itu, mengajak mereka meninggalkan syirik dan menyembah berhala dan kembali ke tauhid menyembah Allah, Tuhan semesta alam melakukan ajaran-ajaran agama yang diwahyukan kepadanya serta meninggalkan kemungkaran dan kemaksiatan yang diajarkan oleh setan dan Iblis laknatullah. Nuh menarik perhatian kaumnya agar melihat alam semesta yang diciptakan oleh Allah berupa langit dengan matahari, bulan dan bintang-bintang yang menghiasinya, bumi dengan kekayaan yang ada di atas dan di bawahnya, berupa tanaman dan air yang mengalir yang memberi kenikmatan hidup kepada manusia, pergantian malam menjadi siang dan sebaliknya yang semua itu menjadi bukti dan tanda nyata akan adanya ke Esaan Tuhan yang harus disembah dan bukan berhala-berhala yang mereka buat dengan tangan mereka sendiri.Di samping itu Nuh juga memberitakan kepada mereka bahwa akan ada imbalan yang akan diterima oleh manusia atas segala amalannya di dunia yaitu surga bagi praktek kebajikan dan neraka bagi segala pelanggaran terhadap perintah agama yang berupa kemungkaran dan kemaksiatan.

Nuh yang dikaruniakan Allah dengan sifat-sifat yang patut dimiliki oleh seorang nabi, fasih dan tegas dalam kata-katanya, bijaksana dan sabar dalam tindak-tanduknya melaksanakan tugas risalahnya kepada kaumnya dengan penuh kesabaran dan kebijaksanaan dengan cara yang lemah lembut mengetuk hati nurani mereka kadang dengan kata-kata yang tajam dan nada yang kasar bila menghadapi para pembesar kaumnya yang keras kepala yang enggan menerima hujjah dan dalil-dalil yang dikemukakan kepada mereka yang tidak dapat mereka membantahnya atau mematahkannya.

Akan tetapi meskipun Nuh telah berusaha sekuat tanaganya berdakwah kepada kaumnya dengan segala kebijaksanaan, efisiensi dan kesabaran dan dalam setiap kesempatan, siang maupun malam dengan cara berbisik-bisik atau cara terang dan terbuka ternyata hanya sedikit sekali dari kaumnya yang dapat menerima dakwahnya dan mengikuti ajakannya , yang menurut sementara riwayat tidak melebihi jumlah seratus orang Mereka pun terdiri dari orang-orang yang miskin berkedudukan sosial lemah. Sedangkan orang yang kaya-raya, berkedudukan tingi dan terpandang dalam masyarakat, yang merupakan pembesar-pembesar dan penguasa-penguasa tetap membangkang, tidak mempercayai Nabi Nuh mengingkari dakwahnya dan sesekali tidak merelakan melepas agamanya dan kepercayaan mereka terhadap berhala-berhala mereka, bahkan mereka berusaha dengan mengadakan persekongkolan hendak melumpuhkan dan mengagalkan usaha dakwah Nabi nuh.

Mengatakan mereka kepada Nuh: "Bukankah engkau hanya seorang dari kami dan tidak berbeda dari kami sebagai manusia biasa. Jika benar Allah akan mengutus seorang rasul yang membawa perintah-Nya, niscaya Ia akan mengutus seorang malaikat yang patut kami dengarkan kata-katanya dan kami ikuti ajakannya dan bukan manusia biasa seperti engkau hanya dapat diikuti orang-orang rendah posisi sosialnya seperti para buruh petani orang-orang yang tidak berpenghasilan yang bagi kami mereka seperti sampah masyarakat. Pengikut-pengikutmu itu adalah orang-orang yang tidak memiliki daya pikiran dan ketajaman otak, mereka mengikutimu secara buta tuli tanpa memikirkan dan mempertimbangkan masak-masak benar atau tidaknya dakwah dan ajakanmu itu. Coba agama yang engkau bawa dan ajaran-ajaran yang engkau sadurkan kepada kami itu benar-benar benar, niscaya kamilah dulu mengikutimu dan bukannya orang -orang yang mengemis pengikut-pengikutmu itu. Kami sebagai pemuka-pemuka masyarakat yang pandai berpikir, memiliki kecerdasan otak dan pandangan yang luas dan yang dipandang masyarakat sebagai pemimpin-pemimpinnya, tidaklah mudah kami menerima ajakanmu dan dakwahmu. Engkau tidak memiliki kelebihan pada kami tentang soal-soal kemasyarakatan dan pergaulan hidup. Kami jauh lebih pandai dan lebih mengetahui dari kamu tentang hal itu semuanya. Anggapan kami terhadapmu, tidak lain dan tidak bukan, bahwa engkau adalah pendusta belaka. "

Nuh mengatakan, menjawab ejekan dan olok-olokan kaumnya: "Apakah engkau mengira bahwa aku dapat memaksa kamu mengikuti ajaranku atau mengira bahwa aku memiliki kekuasaan untuk membuat kamu orang-orang yang beriman jika kamu tetap menolak ajakanku dan tetap membuta-tuli terhadap bukti-bukti kebenaran dakwahku dan tetap mempertahakan pendirianmu yang tersesat yang terinspirasi oleh kesombongan dan kecongkakan karena posisi dan harta-benda yang kamu miliki.Aku hanya seorang manusia yang mendapat amanat dan diberi tugas oleh Allah untuk menyampaikan risalah-Nya kepada kamu. Jika kamu tetap bersikeras kepala dan tidak mau kembali ke jalan yang benar dan menerima agama Allah yang diutus-Nya kepada ku maka terserah kepada Allah untuk menentukan hukuman-Nya dan gajaran-Nya atas dirimu. Aku hanya pesuruh dan rasul-Nya yang diperintahkan untuk menyampaikan amanat- Nya kepada hamba-hamba-Nya. Dialah yang berkuasa memberi hidayah kepadamu dan mengampuni dosamu atau menurunkan azab dan siksa-Nya di atas kalian jika Ia kehendaki. Dialah pula yang berkuasa menurunkan siksa dan azab-nya di dunia atau menangguhkannya sampai hari kemudian. Dialah Tuhan pencipta alam semesta ini, Maha Kuasa, Maha Mengetahui, Maha Pengasih dan Maha Penyayang. ".

Kaum Nuh mengemukakan Persyaratan dengan berkata: "Wahai Nuh! Jika engkau menghendaki kami mengikutimu dan memberi dukungan dan semangat kepada kamu dan kepada agama yang engkau bawa, maka jauhkanlah para pengikutmu yang terdiri dari orang-orang petani, buruh dan hamaba-hamba sahaya itu. usirlah mereka dari pengaulanmu karena kami tidak dapat bergaul dengan mereka duduk berdampingan dengan mereka menurut cara hidup mereka dan bergabung dengan mereka dalam suatu agama dan kepercayaan. Dan bagaimana kami dapat menerima satu agama yang menyamaratakan para bangsawan dengan orang awam, penguasa dan pembesar dengan buruh- buruhnya dan orang kaya yang berkedudukan dengan orang yang miskin dan papa. "

Nuh menolak pensyaratan kaumnya dan berkata: "Risalah dan agama yang aku bawa adalah untuk semua orang tidak pengecualian, yang pandai maupun yang bodoh, yang kaya maupun miskin, majikan maupun buruh, antara penguasa dan rakyat biasa semuanya memiliki posisi dan tempat yang sama terhadap agama dan hukum Allah. Andai kata aku memenuhi pensyaratan kamu dan menyetujui keinginanmu menyingkirkan para pengikutku yang setia itu, maka siapakah yang dapat ku harapkan akan meneruskan dakwahku kepada orang banyak dan bagaimana aku sampai hati hindarkan dari orang-orang yang telah beriman dan menerima dakwahku dengan penuh keyakinan dan keikhlasan di kala kamu menolaknya dan mengingkarinya, orang-orang yang telah membantuku dalam tugasku di kala kamu menghalangi usahaku dan merintangi dakwahku. Dan bagaimana aku dapat mempertanggungjawabkan tindakan pengusiranku kepada mereka terhadap Allah bila mereka mengadu bahwa aku telah membalas kesetiaan dan ketaatan mereka dengan sebaliknya semata-mata untuk memenuhi permintaanmu dan tunduk kepada pensyaratanmu yang tidak wajar dan tidak dapat diterima oleh akal dan pikiran yang sehat. Sesungguhnya kamu adalah orang-orang yang bodoh dan tidak berpikiran sehat.

Pada akhirnya, karena merasa tidak berdaya lagi mengingkari kebenaran kata-kata Nuh dan merasa kehabisan alasan dan hujjah untuk melanjutkan dialog dengan beliau, maka berkatalah mereka: "Hai Nabi Nuh! Kita telah banyak bermujadalah dan berdebat dan cukup berdialog serta mendengar dakwahmu yang sudah menjemukan itu. Kami tetap tidak akan mengikutimu dan tidak akan sesekali melepaskan kepercayaan dan adat-istiadat kami sehingga tidak ada gunanya lagi engkau mengulang-ulangi dakwah dan ajakanmu dan bertegang lidah dengan kami. Datangkanlah apa yang engkau benar-benar orang yang menepati janji dan kata -katanya. Kami ingin melihat kebenaran kata-katamu dan ancamanmu dalam kenyataan karena kami masih tetap belum mempercayaimu dan tetap meragukan dakwahmu. "

Nuh Berputus Asa Dari Kaumnya
Nuh berada di tengah-tengah kaumnya selama 950 tahun berdakwah menyampaikan risalah Allah, mengajak mereka meninggalkan penyembahan berhala dan kembali menyembah dan beribadah kepada Allah Yang Maha Kuasa memimpin mereka keluar dari jalan yang sesat dan gelap ke jalan yang benar dan terang, mengajar mereka hukum-hukum syariat dan agama yang diwahyukan oleh Allah kepadanya, mengangkat derajat manusia yang tertindas dan lemah ke tingkat yang sesuai dengan fitrah dan qudratnya dan berusaha menghilangkan sifat sombong dan arogan yang melekat pada para pembesar kaumnya dan medidik agar mereka berkasih sayang, tolong-menolong antara sesama manusia. Akan tetapi dalam waktu yang cukup lama itu, Nuh tidak berhasil menyadarkan dan menarik kaumnya untuk mengikuti dan menerima dakwahnya beriman, bertauhid dan menyembah Allah kecuali sekelompok kecil kaumnya yang tidak mencapai sebanyak seratus orang, meskipun ia telah melakukan tugasnya dengan segala daya upayanya dan sekuat tenaganya dengan penuh kesabaran dan kesulitan menghadapi penghinaan, ejekan dan cercaan makian kaumnya, karena ia mengharapkan akan datang masanya di mana kaumnya akan sadar diri dan datang mengakui kebenarannya dan kebenaran dakwahnya. Harapan Nabi Nuh akan kesadaran kaumnya ternyata makin hari makin berkurang dan bahwa sinar iman dan takwa tidak akan menebus ke dalam hati mereka yang telah tertutup rapat oleh ajaran dan bisikan Iblis laknatullah. Hal mana Nuh berupa berfirman Allah Ta'ala:

"Sesungguhnya tidak akan seorang dari kaumnya mengikutimu dan beriman kecuali mereka yang telah mengikutimu dan beriman lebih dahulu, maka janganlah engkau bersedih hati karena apa yang mereka perbuatkan."

Dengan penegasan firman Allah itu, lenyaplah sisa harapan Nabi Nuh dari kaumnya dan habislah kesabarannya. Ia memohon kepada Allah agar menurunkan azab-Nya di atas kaumnya yang berkepala batu seraya berseru: "Ya Allah janganlah Engkau biarkan seorang pun dari orang-orang kafir itu hidup dan tinggal di atas bumi ini. Mereka akan berusaha menyesatkan hamba-hamba- Mu, jika Engkau biarkan mereka tinggal dan mereka tidak akan melahirkan dan menurunkan selain anak-anak yang berbuat maksiat dan anak-anak yang kafir seperti mereka. "

Doa Nuh dikalbulkan oleh Allah dan permohonannya disetujui dan tidak perlu lagi menghiraukan dan mempertanyakan kaumnya, karena mereka itu akan menerima hukuman Allah dengan mati tenggelam.

Nuh Membuat Kapal
Setelah menerima perintah Allah untuk membuat sebuah kapal, segeralah Nuh mengumpulkan para pengikutnya dan mulai mereka mengumpulkan bahan yang diperlukan untuk maksud tersebut, kemudian dengan mengambil tempat di luar dan agak jauh dari kota dan keramaiannya mereka dengan rajin dan tekun bekerja siang dan malam menyelesaikan konstruksi kapal yang diperintahkan itu. Meskipun Nabi Nuh telah menjauhi kota dan masyarakatnya, agar dapat bekerja dengan tenang tanpa gangguan untuk menyelesaikan pembangunan kapalnya namun ia tidak luput dari ejekan dan cemoohan kaumnya yang kebetulan atau sengaja melalui tempat kerja membangun kapal itu. Mereka mengejek dan mengolok-olok dengan mengatakan: "Wahai Nuh! Sejak bila engkau telah menjadi tukang kayu dan pembuat kapal? Bukankah engkau seorang nabi dan rasul menurut pengakuanmu, kenapa sekarang menjadi seorang tukang kayu dan pembuat kapal.Dan kapal yang kamu buat itu di tempat yang jauh dari air ini adalah maksudmu untuk ditarik oleh kerbau ataukah mengharapkan angin yang akan menarik kapalmu ke laut? " Dan lain-lain kata ejekan yang diterima oleh Nabi Nuh dengan sikap dingin dan tersenyum seraya menjawab: "Baiklah tunggu saja saatnya nanti, jika kamu sekarang mengejek dan mengolok-olok kami maka akan tibalah waktunya kelak untuk kami untuk mengejek kamu dan akan kamu ketahui kelak untuk apa kapal yang kami siapkan ini. Tunggulah saatnya azab dan hukuman Allah menimpa atas diri kamu. "

Setelah selesai pekerjaan pembuatan kapal yang merupakan alat transportasi laut pertama di dunia, Nuh menerima wahyu dari Allah: "Siap-siaplah engkau dengan kapalmu, bila tiba perintah-Ku dan terlihat tanda-tanda dari-Ku maka segeralah angkut bersamamu di dalam kapalmu dan kerabatmu dan bawalah dua pasang dari setiap jenis makhluk yang ada di atas bumi dan belayarlah dengan izin-Ku. "

Kemudian tercurahlah dari langit dan memancur dari bumi air yang deras dan dahsyat yang dalam sekejap telah menjadi banjir besar melanda seluruh kota dan desa menggenangi daratan yang rendah maupun yang tinggi sampai mencapai puncak bukit-bukit sehingga tidak tempat berlindung dari air bah yang dahsyat itu kecuali kapal Nabi Nuh yang telah terisi penuh dengan para orang mukmin dan pasangan makhluk yang diselamatkan oleh Nabi Nuh atas perintah Allah.

Dengan iringan "Bismillah majraha wa mursaha" belayarlah kapal Nuh dengan lajunya menyusuri lautan air, melawan angin yang terkadang lemah lembut dan kadang ganas dan ribut. Di kanan kiri kapal terlihatlah orang-orang kafir berjuang melawan gelombang air yang menggunung berusaha menyelamat diri dari cengkeraman maut yang sudah tersedia menerkam mereka di dalam lipatan gelombang-gelombang itu. Tatkala Nabi Nuh berada di atas geladak kapal memperhatikan cuaca dan melihat-lihat orang-orang kafir dari kaumnya sedang bergelimpangan di atas permukaan air, tiba-tiba terlihatlah olehnya tubuh putra sulungnya yang bernama "Kan'aan" timbul tenggelam dipermainkan oleh gelombang yang tidak menaruh belas kasihan kepada orang-orang yang sedang menerima hukuman Allah itu. Pada saat itu, tanpa disadari, timbullah rasa cinta dan kasih sayang seorang ayah terhadap putra kandungnya yang berada dalam keadaan cemas menghadapi maut ditelan gelombang.

Nuh secara spontan, terdorong oleh suara hati kecilnya berteriak dengan sekuat suaranya memanggil putranya: "Wahai anakku! Datanglah kemari dan gabungkan dirimu bersama keluargamu. Bertobatlah kamu dan berimanlah kepada Allah agar engkau selamat dan terhindar dari bahaya maut yang engkau menjalani hukuman Allah . " Kan'aan, putra Nuh, yang tersesat dan telah terkena rayuan setan laknatullah dan hasutan kaumnya yang sombong dan keras kepala itu menolak dengan keras ajakan dan panggilan ayahnya yang menyayanginya dengan kata-kata yang menentang: "Biarkanlah aku dan pergilah, jauhilah aku , aku tidak sudi berlindung pada geladak kapalmu aku akan menyelamatkan diriku sendiri dengan berlindung di atas bukit yang tidak akan dijangkau oleh air bah ini. "

Nuh menjawab: "Percayalah bahwa tempat satu-satunya yang dapat menyelamatkan engkau adalah bergabung dengan kami di atas kapal ini. Waktu tidak akan ada yang dapat melepaskan diri dari hukuman Allah yang telah ditimpakan ini kecuali orang-orang yang memperoleh rahmat dan ampunan-Nya . " Setelah Nuh mengucapkan kata-katanya tenggelamlah Kan'aan disambar gelombang yang ganas dan lenyaplah ia dari pandangan mata ayahnya, tergelincirlah ke bawah lautan air menurut teman-temannya dan pembesar-pembesar kaumnya yang durhaka itu.

Nuh bersedih hati dan berdukacita atas kematian putranya dalam keadaan kafir tidak beriman dan belum mengenal Allah. Ia berkeluh-kesah dan berseru kepada Allah: "Ya Tuhanku, sesungguhnya putraku itu adalah darah dagingku dan adalah bagian dari keluargaku dan sesungguhnya janji-Mu adalah janji benar dan Engkaulah Maha Hakim yang Mahakuasa." Kepadanya Allah berfirman: "Hai Nuh, sesungguhnya dia putramu itu tidaklah termasuk keluargamu, karena ia telah menyimpang dari ajaranmu, melanggar perintahmu menolak dakwahmu dan mengikuti jejak orang-orang yang kafir dari kaummu.Coretlah namanya dari daftar keluargamu.Hanya mereka yang telah menerima dakwahmu mengikuti jalanmu dan beriman kepada-Ku dapat kamu masukkan dan golongkan ke dalam barisan keluargamu yang telah Aku janjikan perlindungannya dan terjamin keselamatan jiwanya. Adapun orang-orang yang mengingkari risalah mu, mendustakan dakwahmu dan telah mengikuti hawa nafsunya dan klaim Iblis, pastilah mereka akan binasa menjalani hukuman yang telah Aku tentukan walau mereka berada dipuncak gunung. Maka janganlah engkau sesekali menanyakan tentang sesuatu yang engkau belum ketahui. Aku ingatkan janganlah engkau sampai tergolong ke dalam golongan orang-orang yang bodoh. "

Nuh sadar segera setelah menerima teguran dari Allah bahwa cinta kasih sayangnya kepada anaknya telah menjadikan ia lupa akan janji dan ancaman Allah terhadap orang-orang kafir termasuk putranya sendiri. Ia sadar bahwa ia tersesat pada saat ia memanggil putranya untuk menyelamatkannya dari bencana banjir yang didorong oleh perasaan naluri darah yang menghubungkannya dengan putranya padahal sepatutnya cinta dan taat kepada Allah harus mendahului cinta kepada keluarga dan harta-benda. Ia sangat sesalkan kelalaian dan kealpaannya itu dan menghadap kepada Allah memohon ampun dan maghfirahnya dengan berseru: "Ya Tuhanku aku berlindung kepada-Mu dari godaan setan yang terlaknat, ampunilah kelalaian dan kealpaanku sehingga aku menanyakan sesuatu yang aku tidak mengetahuinya. Ya Tuhanku bila Engkau tidak memberi ampun dan maghfirah serta menurunkan rahmat bagiku, niscaya aku menjadi orang yang rugi. "

Setelah air bah itu mencapai puncak keganasannya dan habis binasalah kaum Nuh yang kafir dan zalim sesuai dengan kehendak dan hukum Allah, surutlah lautan air diserap bumi kemudian bertambatlah kapal Nuh di atas bukit "Judie" dengan iringan perintah Allah kepada Nuh: "Turunlah wahai Nuh ke darat engkau dan para mukmin yang menyertaimu dengan selamat dilimpahi berkah dan inayah dari sisi-Ku bagimu dan bagi umat yang menyertaimu. "

Kisah Nabi Nuh dalam Al-Quran
Al-Quran menceritakan kisah Nabi Nuh dalam 43 ayat dari 28 surat di antaranya surat Nuh dari ayat 1 sehinga 28, juga dalam surah "Hud" ayat 27 sampai 48 yang mengisahkan dialog Nuh dengan kaumnya dan perintah pembuatan kapal serta kondisi banjir yang menimpa di atas mereka.

Pelajaran Dari Kisah Nabi Nuh Alai his salam
Bahwasanya hubungan antara manusia yang terjalin karena ikatan persamaan kepercayaan atau penamaan aqidah dan pendirian adalah lebih erat dan lebih efisien dari hubungan yang terjalin karena ikatan darah atau kelahiran. Kan'aan yang walaupun ia adalah anak kandung Nabi Nuh, oleh Allah dikeluarkan dari jumlah keluarga ayahnya karena ia menganut kepercayaan dan agama memungkinkan dengan apa yang dianut dan didakwahkan oleh ayahnya sendiri, bahkan ia berada di pihak yang memusuhi dan menentangnya.

Maka dalam pengertian inilah dapat dipahami firman Allah dalam Al-Quran yang artinya: "Sesungguhnya para mukmin itu adalah bersaudara." Demikian pula hadis Rasulullah saw yang artinya: "Tidaklah sempurna iman seseorang kecuali jika ia mencintai saudaranya yang beriman sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri." Juga peribahasa yang berbunyi: "Adakalanya engkau memperoleh seorang saudara yang tidak dilahirkan oleh ibumu."


Sumber : http://al-syahbana.blogspot.com/2012/12/cerita-nabi-nuh-as.html#ixzz2IrIxQLVx

Cerita nabi Adam AS



Cerita-Nabi-Adam-as
Adam adalah manusia pertama yang diangkat dan diutus oleh Allah Swt. sebagai nabi, rasul, dan khalifah. Ia ditugaskan untuk mengatur segenap urusan di bumi. Ia diciptakan sempurna, terdiri atas unsur jasmani dan rohani (roh, akal, hati, dan nafsu). Ia makhluk beragama, beradab, dan memiliki masa depan.
Setelah Allah menciptakan bumi dengan gunung-gunungnya, laut-lautannya dan tumbuh-tumbuhannya, menciptakan langit dengan mataharinya, bulan dan bintang-bintangnya yang gemerlapan menciptakan malaikat-malaikatnya ialah sejenis makhluk halus yang diciptakan untuk beribadah menjadi perantara antara Zat Yang Maha Kuasa dengan hamba-hamba terutama para rasul dan nabinya maka tibalah kehendak Allah untuk menciptakan makhluk lain yang akan menghuni dan mengisi bumi memeliharanya menikmati tumbuh-tumbuhannya, mengelola kekayaan yang terpendam di dalamnya dan berkembang biak turun-temurun waris-mewarisi sepanjang masa yang telah ditakdirkan baginya.

Kekhawatiran Para Malaikat
Para malaikat ketika diberitahukan oleh Allah swt akan kehendak-Nya menciptakan makhluk lain itu, mereka khawatir kalau-kalau kehendak Allah menciptakan makhluk yang lain itu, karena kelalaian atau kelalaian mereka dalam ibadah dan menjalankan tugas atau karena pelanggaran yang mereka lakukan tanpa disadari. Mengatakan mereka kepada Allah: "Wahai Tuhan kami! Buat apa Tuhan menciptakan makhluk lain selain kami, padahal kami selalu bertasbih, bertahmid, melakukan ibadah dan mengagungkan nama-Mu tanpa henti-hentinya, sedang makhluk yang Tuhan akan ciptakan dan turunkan ke bumi itu , niscaya akan bertengkar satu dengan lain, akan saling bunuh-membunuh berebutan menguasai kekayaan alam yang terlihat diatasnya dan terpendam di dalamnya, sehingga akan terjadilah kerusakan dan kehancuran di atas bumi yang Tuhan ciptakan itu. "

Allah swt berfirman untuk menghilangkan kekhawatiran para malaikat itu:
"Aku mengetahui apa yang kamu tidak ketahui dan Aku sendirilah yang mengetahui hikmat penguasaan Bani Adam atas bumi-Ku. Kapan Aku telah menciptakannya dan meniupkan roh ke nya, Bersujudlah kamu di hadapan makhluk baru itu sebagai penghormatan dan bukan sebagai sujud ibadah, karena Allah melarang hamba-Nya beribadah kepada sesama makhluk-Nya. "

Kemudian diciptakanlah Adam oleh Allah dari segumpal tanah liat, kering dan lumpur hitam yang berbentuk. Setelah disempurnakan bentuknya ditiupkanlah roh ciptaan Tuhan ke dalamnya dan berdirilah ia tegak menjadi manusia yang sempurna

Iblis Laknatullah Membangkang.
Iblis laknatullah membangkang dan enggan mematuhi perintah Allah seperti para malaikat yang lain, yang segera bersujud di hadapan Adam sebagai penghormatan bagi makhluk Allah yang akan diberi amanat menguasai bumi dengan segala apa yang hidup dan tumbuh di atasnya serta yang terpendam di dalamnya. Iblis laknatullah merasa dirinya lebih mulia, lebih utama dan lebih agung dari Adam, karena ia diciptakan dari unsur api, sedang Adam dari tanah dan lumpur. Kebanggaannya dengan asal usulnya menjadikan ia sombong dan merasa rendah untuk bersujud menghormati Adam seperti para malaikat yang lain, walaupun diperintah oleh Allah.

Allah bertanya kepada Iblis laknatullah: "Apakah yang mencegahmu sujud menghormati sesuatu yang telah Aku ciptakan dengan tangan-Ku?"

Iblis laknatullah menjawab: "Aku adalah lebih mulia dan lebih unggul dari dia. Engkau ciptakan aku dari api dan menciptakannya dari lumpur." Karena kesombongan, kecongkakan dan pembangkangannya melakukan sujud yang diperintahkan, maka Allah menghukum Iblis laknatullah dengan mengusir dari surga dan mengeluarkannya dari barisan malaikat dengan disertai kutukan dan laknat yang akan melekat pada dirinya hingga hari kiamat. Di samping itu ia dinyatakan sebagai penghuni neraka.

Iblis laknatullah dengan sombongnya menerima dengan baik hukuman Tuhan itu dan ia hanya mohon agar kepadanya diberi kesempatan untuk hidup kekal hingga hari kebangkitan kembali di hari kiamat. Allah menyetujui permohonannya dan ditangguhkanlah ia sampai hari kebangkitan, tidak berterima kasih dan bersyukur atas pemberian jaminan itu, bahkan sebaliknya ia mengancam akan menyesatkan Adam, sebagai sebab terusirnya dia dari surga dan dikeluarkannya dari barisan malaikat, dan akan mendatangi anak-anak keturunannya dari segala sudut untuk membujuk mereka meninggalkan jalan yang lurus dan bersamanya menempuh jalan yang sesat, mengajak mereka melakukan maksiat dan hal-hal yang terlarang, menggoda mereka untuk melalaikan perintah-perintah agama dan mempengaruhi mereka agar tidak bersyukur dan beramal saleh.

Kemudian Allah berfirman kepada Iblis laknatullah yang terkutuk itu:
"Pergilah engkau bersama pengikut-pengikutmu yang semuanya akan menjadi isi neraka Jahanam dan bahan bakar neraka. Engkau tidak akan berdaya menyesatkan hamba-hamba-Ku yang telah beriman kepada Ku dengan sepenuh hatinya dan memiliki aqidah yang mantap yang tidak akan tergoyah oleh rayuanmu walaupun engkau menggunakan segala kepandaianmu menghasut dan memfitnah. "

Pengetahuan Adam Tentang Nama-Nama Benda.
Allah hendak menghilangkan anggapan rendah para malaikat terhadap Adam dan menyakinkan mereka akan kebenaran hikmat-Nya menunjuk Adam sebagai penguasa bumi, maka diajarkanlah kepada Adam nama-nama benda yang berada di alam semesta, kemudian diperagakanlah benda-benda itu di depan para malaikat seraya: "Cobalah sebutkan bagi-Ku nama benda-benda itu, jika kamu benar merasa lebih mengetahui dan lebih mengerti dari Adam."
Para malaikat tidak berdaya memenuhi tentangan Allah untuk menyebut nama-nama benda yang berada di depan mereka. Mereka mengakui ketidaksanggupan mereka dengan berkata: "Maha Agung Engkau sesungguhnya kami tidak memiliki pengetahuan tentang sesuatu kecuali apa yang Tuhan ajarkan kepada kami. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui dan Maha Bijaksana."

Adam lalu diperintahkan oleh Allah untuk memberitahukan nama-nama itu kepada para malaikat dan setelah diberitahukan oleh Adam, berfirmanlah Allah swtkepada mereka: "Bukankah Aku telah katakan padamu bahwa Aku mengetahui rahasia langit dan bumi dan mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan . "

Adam Menghuni Syurga.
Adam diberi tempat oleh Allah di surga dan baginya diciptakanlah Hawa untuk mendampinginya dan menjadi teman hidupnya, menghilangkan rasa kesepiannya dan melengkapi kebutuhan fitrahnya untuk mengembangkan keturunan. Menurut cerita para ulama, Hawa diciptakan oleh Allah dari salah satu tulang rusuk Adam yang disebelah kiri diwaktu ia masih tidur sehingga ketika ia terjaga, ia melihat Hawa sudah berada di sampingnya lalu ia ditanya oleh malaikat: "Wahai Adam! Apa dan siapakah makhluk yang berada di sampingmu itu? "

Berkatalah Adam: "Seorang perempuan." Sesuai dengan fitrah yang telah terinspirasi oleh Allah kepadanya. "Siapa namanya?" tanya malaikat lagi. "Hawa", jawab Adam. "Untuk apa Tuhan menciptakan makhluk ini?" tanya malaikat lagi. Adam menjawab: "Untuk mendampingiku, memberi kebahagian bagiku dan mengisi kebutuhan hidupku sesuai dengan kehendak Allah."

Allah berpesan kepada Adam: "Tinggallah kamu bersama istrimu di surga, rasakanlah kenikmatan yang berlimpah-limpah didalamnya, rasailah dan makanlah buah-buahan yang lezat yang ada di dalamnya sepuas hatimu dan sekehendak nasfumu. Kamu tidak akan mengalami atau merasa lapar, dahaga ataupun letih selama kamu berada di dalamnya. Akan tetapi Aku ingatkan janganlah makan buah dari pohon ini yang akan menyebabkan kamu celaka dan termasuk orang-orang yang lalim. Ketahuilah bahwa Iblis itu adalah musuhmu dan musuh isterimu, ia akan berusaha membujuk kamu dan menyeret kamu keluar dari surga sehingga hilanglah kebahagiaan yang kamu sedang nikmat ini. "

Iblis Mulai Beraksi.
Sesuai dengan ancaman yang diucapkan saat diusir oleh Allah dari surga akibat bangkangannya dan terdorong pula oleh rasa iri dan dengki terhadap Adam yang menjadi sebab sampai ia terkutuk dan terlaknat selamanya tersingkir dari singgasana kebesarannya. Iblis laknatullah mulai menunjukkan rencana penyesatannya kepada Adam dan Hawa yang sedang hidup berdua di surga yang tenteram, damai dan bahagia.

Ia mengatakan kepada mereka bahwa ia adalah teman mereka dan ingin memberi nasihat dan petunjuk untuk kebaikan dan mempertahankan kebahagiaan mereka. Segala cara dan kata-kata halus digunakan oleh Iblis laknatullah untuk mendapatkan kepercayaan Adam dan Hawa bahwa ia benar-benar jujur ​​dalam nasihat dan petunjuknya kepada mereka. Ia membisikan kepada mereka bahwa larangan Allah kepada mereka memakan buah-buah yang ditunjuk itu adalah karena dengan memakan buah itu mereka akan menjelma menjadi malaikat dan akan hidup kekal. Diulang-ulangilah bujukannya dengan menunjukkan akan harumnya bau pohon yang dilarang indah bentuk buahnya dan lezat rasanya. Sehingga pada akhirnya termakanlah bujukan yang halus itu oleh Adam dan Hawa dan dilanggarlah larangan Allah

Allah mencela perbuatan mereka itu dan berfirman: "Bukankah Aku mencegah kamu mendekati pohon itu dan memakan dari buahnya dan tidakkah Aku telah ingatkan kamu bahwa setan itu adalah musuhmu yang nyata."

Adam dan Hawa mendengar firman Allah itu sadarlah ia bahwa mereka telah terlanggar perintah Allah dan bahwa mereka telah melakukan suatu kesalahan dan dosa besar. Seraya menyesal berkatalah mereka: "Wahai Tuhan kami! Kami telah menganiaya diri kami sendiri dan telah melanggar perintah-Mu karena terkena bujukan Iblis. Ampunilah dosa kami karena niscaya kami akan tergolong orang-orang yang rugi bila Engkau tidak mengampuni dan mengasihi kami."

Adam dan Hawa diturunkan ke bumi.
Allah telah menerima tobat Adam dan Hawa serta mengampuni perbuatan pelanggaran yang mereka telah lakukan hal mana telah melegakan dada mereka dan menghilangkan rasa sedih akibat kelalaian peringatan Allah tentang Iblis laknatullah sehingga terjerumus menjadi korban bujukan dan rayuannya yang manis namun berancun itu.

Adam dan Hawa merasa tenteram kembali setelah menerima pengampunan Allah dan selanjutnya akan menjaga jangan sampai tertipu lagi oleh Iblis laknatullah dan akan berusaha agar pelanggaran yang telah dilakukan dan menimbulkan murka dan teguran Allah itu menjadi pelajaran bagi mereka berdua untuk lebih berhati-hati menghadapi tipu daya dan bujukan Iblis yang terlaknat itu. Harapan untuk tinggal terus di surga yang telah pudar karena perbuatan pelanggaran perintah Allah, hidup kembali dalam hati dan pikiran Adam dan Hawa yang merasa kenikmatan dan kebahagiaan hidup mereka di surga tidak akan terganggu oleh sesuatu dan bahwa ridha Allah dan rahmat-Nya akan tetap melimpah di atas mereka untuk selama-lamanya. Akan tetapi Allah telah menentukan dalam takdir-Nya apa yang tidak terlintas dalam hati dan tidak terfikirkan oleh mereka.Allah SWT yang telah menentukan dalam takdir-Nya bahwa bumi yang penuh dengan kekayaan untuk dikelolanya, akan dikuasai kepada manusia keturunan Adam memerintahkan Adam dan Hawa turun ke bumi sebagai benih pertama dari hamba-hambanya yang bernama manusia itu. Berfirmanlah Allah kepada mereka: "Pergilah kamu ke bumi sebagian kamu menjadi musuh bagi sebagian yang lain kamu dapat tinggal tetap dan hidup disana sampai waktu yang telah ditentukan."

Turunlah Adam dan Hawa ke bumi menghadapi cara hidup baru yang jauh berlainan dengan hidup di surga yang pernah dialami dan yang tidak akan berulang kembali. Mereka harus menempuh hidup di dunia yang fana ini dengan suka dan dukanya dan akan menurunkan umat manusia yang beraneka ragam sifat dan tabiatnya berbeda-beda warna kulit dan kecerdasan otaknya. Umat ​​manusia yang akan berkelompok-kelompok menjadi suku-suku dan bangsa-bangsa di mana yang satu menjadi musuh yang lain saling bunuh-membunuh aniaya-menganianya dan tindas-menindas sehingga dari waktu ke waktu Allah mengutus nabi-nabi-Nya dan rasul- rasul-Nya memimpin hamba-hamba-Nya ke jalan yang lurus penuh damai kasih sayang di antara sesama manusia jalan yang menuju kepada ridha-Nya dan kebahagiaan manusia di dunia dan akhirat.

Kisah Adam dalam Al-Quran.

Al-Quran menceritakan kisah Adam dalam beberapa surat di antaranya surat Al-Baqarah ayat 30 hingga ayat 38 dan surat Al-A'raaf ayat 11 sampai 25

Pelajaran Yang Terdapat Dari Kisah Adam .
Bahwasanya hikmah yang terkandung dalam perintah-perintah dan larangan-larangan Allah dan dalam apa yang diciptakannya kadangkala tidak atau belum dapat dicapai oleh otak manusia bahkan oleh makhluk-Nya yang terdekat sebagaimana telah dialami oleh para malaikat tatkala diberitahu bahwa Allah akan menciptakan manusia - keturunan Adam untuk menjadi khalifah-Nya di bumi sehingga mereka seakan-akan berkeberatan dan bertanya-tanya mengapa dan untuk apa Allah menciptakan jenis makhluk lain dari mereka yang sudah patuh rajin beribadah, bertasbih, bertahmid dan mengagungkan nama-Nya.

Bahwasanya manusia meskipun ia telah dikaruniai kecerdasan berpikir dan kekuatan fisik dan mental ia tetap memiliki beberapa kelemahan pada dirinya seperti sifat lalai, lupa dan khilaf. Hal mana telah terjadi pada diri Adam yang meskipun ia telah menjadi manusia yang sempurna dan dikaruniakan posisi yang istimewa di surga ia tetap tidak terhindar dari sifat-sifat manusia yang lemah itu. Ia telah lupa dan melalaikan peringatan Allah kepadanya tentang pohon terlarang dan tentang Iblis laknatullah yang menjadi musuhnya dan musuh seluruh keturunannya, sehingga terperangkap ke dalam tipu daya dan terjadilah pelanggaran pertama yang dilakukan oleh manusia terhadap larangan Allah.

Bahwasanya seseorang yang telah terlanjur melakukan maksiat dan berbuat dosa tidaklah ia seharusnya berputus asa dari rahmat dan ampunan Allah asalkan ia sadar akan kesalahannya dan bertobat tidak akan melakukannya kembali. Rahmat Allah dan maghfirah-Nya dapat mencakup segala dosa yang diperbuat oleh hamba-Nya kecuali syirik, walau bagaimana pun besar dosa itu asalkan diikuti dengan kesadaran bertaubat dan pengakuan kesalahan. Sifat sombong dan congkak selalu membawa akibat kerugian dan kebinasaan. Lihatlah Iblis laknatullah yang turun dari singgasananya dilepaskan kedudukannya sebagai seorang malaikat dan diusir oleh Allah dari surga dengan disertai kutukan dan laknat yang akan melekat pada dirinya hingga hari kiamat karena kesombongannya dan kebanggaaannya dengan asal-usulnya sehingga ia menganggap dan memandang rendah kepada Nabi Adam dan menolak untuk sujud menghormatinya meskipun diperintahkan oleh Allah


Sumber : http://al-syahbana.blogspot.com/2012/12/cerita-nabi-adam-as.html#ixzz2IrIk6Buo

Misteri Ka'bah yang menggegerkan Nasa


Neil Amstrong telah membuktikan bahwa kota Mekah adalah pusat dari planet Bumi. Fakta ini telah di diteliti melalui sebuah penelitian Ilmiah.

Ketika Neil Amstrong untuk pertama kalinya melakukan perjalanan ke luar angkasa dan mengambil gambar planet Bumi, dia berkata, "Planet Bumi ternyata menggantung di area yang sangat gelap, siapa yang menggantungnya?."

Para astronot telah menemukan bahwa planet Bumi itu mengeluarkan semacam radiasi, secara resmi mereka mengumumkannya di Internet, tetapi sayang nya 21 hari kemudian website tersebut raib yang sepertinya ada alasan tersembunyi dibalik penghapusan website tersebut.
Setelah melakukan penelitian lebih lanjut, ternyata radiasi tersebut berpusat di kota Mekah, tepatnya berasal dari Ka'Bah. Yang mengejutkan adalah radiasi tersebut bersifat infinite (tidak berujung), hal ini terbuktikan ketika mereka mengambil foto planet Mars, radiasi tersebut masih berlanjut terus. Para peneliti Muslim mempercayai bahwa radiasi ini memiliki karakteristik dan menghubungkan antara Ka'Bah di planet Bumi dengan Ka'bah di alam akhirat.
Di tengah-tengah antara kutub utara dan kutub selatan, ada suatu area yang bernama 'Zero Magnetism Area', artinya adalah apabila kita mengeluarkan kompas di area tersebut, maka jarum kompas tersebut tidak akan bergerak sama sekali karena daya tarik yang sama besarnya antara kedua kutub .
Itulah sebabnya jika seseorang tinggal di Mekah, maka ia akan hidup lebih lama, lebih sehat, dan tidak banyak dipengaruhi oleh banyak kekuatan gravitasi. Oleh sebab itu lah ketika kita mengelilingi Ka'Bah, maka seakan-akan diri kita di-charged ulang oleh suatu energi misterius dan ini adalah fakta yang telah dibuktikan secara ilmiah.
Penelitian lainnya mengungkapkan bahwa batu Hajar Aswad merupakan batu tertua di dunia dan juga bisa mengambang di air. Di sebuah musium di negara Inggris, ada tiga buah potongan batu tersebut (dari Ka'Bah) dan pihak musium juga mengatakan bahwa bongkahan batu-batu tersebut bukan berasal dari sistem tata surya kita.
Dalam salah satu sabdanya, Rasulullah SAW bersabda:
"Hajar Aswad itu diturunkan dari surga, warnanya lebih putih dari susu, dan dosa-dosa anak cucu Adamlah yang menjadikannya hitam"


Sumber : http://al-syahbana.blogspot.com/2012/09/misteri-kabah-yang-menggegerkan-nasa.html#ixzz2IrIReMmr

Masuk Islam Karena bertemu Dajjal



Dari Fatimah binti Qais mengatakan; "saya mendengar muazzin memanggil untuk sholat. Saya pun pergi ke masjid dan sholat bersama Rasulullah saw. Selesai sholat, Rasulullah saw naik ke atas mimbar. Nampak seperti bercanda Beliau tertawa dan berkata:" Jangan ada yg bergerak! Harus semua duduk diatas sajadahnya! "Kemudian berkata:" Tahukah km mengapa aku memerintahkan km jangan ada yg pulang? "Kami menjawab:" Allah dan Rasul-Nya yg lebih tahu. "

Rasulullah saw berkata: "Demi Allah aku menyuruh kamu kesini bukan ingin menakut-nakuti dan bukan memberi kabar gembira. Aku ingin menceritakan kpd km bhwa Tamim Al-Dariy adalah seorang Nasrani, kemudian dia datang menemukan aku dan masuk Islam. Dia bercerita kepadaku tentang satu kisah tentang Dajjal. Kisah yg dia ceritakan itu sesuai dgn apa yg telah aku ceritakan kpd km sebelumnya.

Katanya dia bersama 30 orang temannya pergi ke laut dgn menaiki kapal. Angin kencang datang bertiup dan ombak besar membawa mereka ke tengah2 samudra yg luas. Mereka tdk dpat memindahkan kapalnya ke pantai sehingga terpaksa berada diatas laut selama satu bulan. Akhirnya mereka terdampar di sebuah pulau menjelang terbenamnya matahari. Di pulau yg tdk ditempati orang itu mereka bertemu dgn binatang yg sangat tebal bulunya sehingga tdk nampak apakah ia jantan atau betina. Mereka bertanya kpd binatang itu: "Makhluk apa kamu ini?" binatang itu menjawab: "sy adalah Al-Jassasah." mereka tanya: "Apa itu Al-Jassasah?" Binatang itu hanya menjawab: "Wahai kelompok pria, pergilah km ke tempat ini untuk menemukan pria macam ini, sesungguhnya dia pun ingin bertemu dgn km. Mereka pun pergi ke tempat yg ditampilkan oleh binatang itu.
Di sana mereka menemukan seorang pria yg sangat menyeramkan, besar & tegap. Artinya mereka tdk pernah melihat orang sebesar itu. Dari tangannya sampai ke tengkuknya dikuatkan dgn besi yg sangat besar & kuat, begitu jg dari lututnya sampai ke telapak kakinya. Mereka bertanya: "Siapakah anda?"
Orang seperti raksasa itu menjawab: "Kamu tentu telah mendengar cerita tentang aku. Sekarang aku pula ingin bertanya:" Siapa km ini? "
Mereka menjawab: "Kami adalah manusia berbangsa Arab. Kami pergi ke laut naik kapal, tiba2 datang ombak besar membawa kami ke tengah2 samudera luas dan kami berada di lautan selama satu bulan. Akhirnya kami terdampar di pulai yg tuan tempati ini.
Awalnya kami bertemu dgn binatang yg sangat tebal bulunya sehingga kami tdk dpt mengenali apakah dia jantan atau betina. Kami tanya dia katanya Al-Jassasah. Kami tanya apa maksudnya dia hanya menjawab: "Wahai kelompok pria, pergilah km ke tempat ini untuk menemukan pria macam ini, sesungguhnya dia pun ingin bertemu dgn km."
Itulah sebabnya kami datang ke tempat ini. Sekarang kami sudah bertemu dgn tuan dan kami ingin tahu siapa tuan sebenarnya? "Makhuk yg sangat besar itu belum menjawab pertanyaan mereka. Lalu Raksasa besar itu balik bertanya:" Ceritakan kamu kepadaku kondisi kebun kurma yg di bisan itu,! "(Nama tempat di negeri Syam)
Mereka menjawab: "Kondisi apanya yg tuan maksudkan?"
Orang besar itu menjawab: "Maksudku apakah pohon kurma itu berbuah?" setelah mereka menjawab bahwa pohon kurma itu berbuah, orang besar tadi berkata: "Aku takut klu pohon itu tdk berbuah."
Lalu Orang besar itu bertanya lagi; "Ceritakan kepadaku tentang sungai Tabariah!"
Mereka menjawab: "Tentang apanya yg tuan maksudkan?"
Orang besar itu menjawab: "Maksudku apakah airnya masih ada?"
Mereka menjawab: "Airnya tdk susut, masih ada dan sampai sekarang masih digunakan oleh para penduduk."
Orang besar itu berkata: "Air sungai itu suatu saat akan kering."
Orang besar itu berkata lg: "Apakah sudah muncul Nabi Akhir zaman Nabi Al-Amin di Makkah itu?"
Mereka menjawab: "YA"
(Dalam hati orang besar itu berkata: berarti sebentar lagi aku akan diijinkan keluar.)
Akhirnya pria seperti raksasa itu berkata: "Kalau begitu ceritakan kepadaku tentang Nabi Al-Amin itu,! Dan Apa yg dia buat?"
Mereka menjawab: "Dia telah berhijrah dari Makkah ke Madinah."
Orang besar itu bertanya lagi: "Apakah dia diperangi oleh orang2 Arab?"
Mereka menjawab: "Ya, mereka memeranginya."
Orang itu bertanya lagi: "Kalau begitu apa pula tindakn dia terhadap mereka?"
Mereka menjawab: "Rasulullah SAW telah mengembangkan dakwahnya dan sudah banyak pengikutnya.
Orang besar itu berkata lagi: "Memang begitulah, padahal mereka akan beruntung jika taat kepadanya. Sekarang aku terangkan kepadamu, bahwa aku adalah Al-Masih Dajjal. Nanti aku akan diberi izin keluar, lalu aku pun akan menjelajahi dunia ini. Dalam waktu empat puluh malam sudah dapat aku jelajahi semua, kecuali Makkah dan Madinah yg aku tdk bisa memasukinya. Karena Negeri Makkah & Madinah dikawal oleh para malaikat. Maka aku tidak bisa menembusnya. "

Rasulullah brcerita lg kpd seluruh jama'ah masjid, Rasulullah saw menekankan tongkatnya diatas mimbar sambil berkata: "Inilah negeri yg tidak dapat dimasukinya itu, yaitu Madinah. Saudara2 sekalian apakah sudah aku sampaikan cerita ini kpd km?"
Mereka menjawab: "Ya, sudah ya Rasulullah."
Rasulullah berkata: memang seharusnya hadits Tamim itu lebih meyakinkan sy lg. Ceritany itu sesuai dgn apa yg telah aku sampaikan ke kam sebelumny. Yaitu Makkah dan Madinan yg dikatakan tidak dapat dimasui Dajjal. Cuma dia ada mengatakan di lautan Syam atau di laut Yaman.Tidak, bahkan ia dari arah timur. Ia dari arah timur,: kata Rasulullah sambil menunjuk ke arah timur.
Rasulullah telah menguatkan Dajjal akan datang dari arah timur. Ada yg mengatakan bahwa Dajjal akan datang dari khurasan atau I Isfahan

"Wallahu a'lam bish showab"


Sumber : http://al-syahbana.blogspot.com/2012/09/pemuda-nasrani-yang-masuk-islam-karena.html#ixzz2IrI7rmPs

Perbedaan Iblis dan Setan


BEDA SETAN DAN IBLIS

Apa beda Setan dan Iblis ? Mendengar kata Setan maka seketika pikiran kita biasanya akan langsung membayangkan sesosok makhluk yg seram hitam bertanduk dikepalanya kedua matanya merah gigi tajam tak ubahnya drakula dan memiliki ekor dgn ujungnya seperti anak panah.

Akan tetapi apakah memang demikian keadaan setan sebenarnya ? Jika kita membuka lembaran- lembaran kitab suci dan juga hadis-hadis yg meriwayatkan perihal setan itu sendiri ternyata kita TIDAK akan menemukan penggambaran sosok setan seperti yg kita

bayangkan itu. Tidak ada keterangan apapun dari Allah didalam al-Qur’an maupun juga dari Rasul didalam Hadisnya mengenai perwujudan asli dari makhluk yg bernama setan ini.

Satu hal lain yg sangat lumrah terjadi dimasyarakat bila kita menyebut setan maka biasanya kitapun akan sering mengindentikkannya dgn Iblis yaitu suatu makhluk yg diceritakan oleh al-Qu’ran sebagai pembangkang perintah Tuhan saat disuruh bersujud kepada manusia yg oleh Tuhan berfungsi sebagai Khalifah dibumi .

Menurut Encyclopedia Britannica kata setan sebenarnya berasal dari bahasa Ibrani yg berarti “musuh” dan biasanya ditujukan kepada jenis Jin yg ingkar dan melakukan bisikan jahat terhadap manusia sebagai tindakan godaan dan kesuksesan mereka adl bergantung dari kecerdikannya. Pernyataan tersebut tidak bertentangan dgn pernyataan al-Qur’an maupun hadis Nabi berikut :

Kami jadikan para Nabi itu musuh-musuh setan yaitu dari jenis manusia dan Jin - Qs. 6 al an’am : 112

Sungguh aku melihat setan- setan Jin dan manusia lari dari Umar - Hadis Riwayat Tirmidzi
Dari ayat dan hadis tersebut digambarkan oleh al-Qur’an bahwa setan itu terbagi atas dua jenis yaitu setan dalam wujud manusia dan setan dalam wujud Jin. Dan dari sini juga ada indikasi bahwa yg namanya setan itu tidak selamanya identik dgn Iblis. Maka sujudlah mereka kecuali Iblis adl dia dari golongan jin - Qs. 18 al-Kahfi : 50

Jadi Iblis itu sendiri dinyatakan Allah berasal dari golongan Jin tidak ada Iblis dari golongan manusia sehingga mengidentikkan antara Iblis dan Setan tidaklah selamanya benar. Lalu setan dari jenis manusia itu apa dan bagaimana ?

Sabda Nabi :
Apabila tiba bulan Ramadhan dibukalah pintu langit dikunci pintu neraka dan setan dibelenggu Hadis Riwayat Bukhari dari Abu Hurairah Pernyataan Nabi bahwa pintu langit dibuka pada bulan Ramadhan tentunya dimaksudkan sebagai terbukanya pintu rahmat dan pintu ampunan Allah bagi para hamba-Nya yg berpuasa sementara terkuncinya pintu neraka adl tertutupnya pintu azab Allah selagi kita menggunakan kesempatan dibulan suci itu utk melakukan introspeksi diri serta memperbanyak amal ibadah.

Dan pernyataan setan dibelenggu pada bulan Ramadhan juga tidak mungkin kita artikan secara kontekstual yg sebenarnya sebab memang pada kenyataannya dibulan Ramadhan masih banyak kejahatan merajalela penyembahan berhala minum- minuman keras main perempuan dan aneka tindak kriminal lainnya.

Jadi yg dimaksud oleh Nabi itu tidak lain adl pada bulan Ramadhan itu sewajarnya hawa nafsu kejahatan yg senantiasa ada pada diri manusia itu lbh terkekang krn simanusianya seharusnya sibuk melakukan pendekatan diri kepada Tuhan banyak melakukan dzikir serta menahan makan dan minum yg merupakan sumber dari timbulnya nafsu negatif.

Kesimpulan ini sesuai juga dgn sabda Nabi yg lain : Sesungguhnya setan itu berjalan pada manusia melalui tempat jalannya darah Maka persempitlah tempat jalannya dgn lapar Hadis Riwayat Ahmad Bukhari Muslim Abu Daud dan Ibnu Majah.

Tidaklah mungkin pada tubuh kita ini ada setan yg berdiam sebab jika itu benar maka kita semua ini bisa dikatakan kesurupan tiap hari krn itulah maka yg disebut sebagai setan itu adl dorongan negatif yg selalu berusaha mendominasi semua perbuatan dan pikiran kita tiap waktu .

Bukankah Nabi juga pernah bersabda tatkala beliau kembali dari medan perang : Kita baru saja kembali dari peperangan kecil menuju keperang yg besar Yaitu perang melawan hawa nafsu – Hadis Riwayat al-Khatib dari Jabir Pada Hadis yg sudah kita kutip sebelumnya Nabi menyatakan bahwa lapar merupakan salah satu cara mengekang diri dari tindakan negatif yg justru merugikan diri kita sendiri.

Sabda Nabi yg lain : Jika kalian mendengar suara keledai maka belindunglah kepada Allah dari setan. Karena sesungguhnya dia melihat setan – Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim Sekali lagi jika memang didalam diri manusia ini ada setan dalam pengertian makhluk halus maka apakah tiap keledai melihat manusia juga pasti akan bersuara sebab pada saat yg sama seharusnya dia juga melihat setan didalam diri manusia ? Sementara jika kita mengartikan setan sebagai energi negatif atau dorongan nafsu utk berbuat kejahatan maka hal ini sesuai dgn pernyataan al-Qur’an : Lalu ALLAH mengilhamkan kepada jiwa itu fasiq dan taqwa - Qs. 91 asy-syams : 8

Bersesuaian pula dgn teori yg ada pada ilmu Psiko-linguistik yg menyatakan bahwa manusia dilahirkan didunia bukan dgn piring kosong. manusia dilahirkan dgn dibekali faculties of the mind atau ada juga yg mengistilahkannya sebagai innate properties (1).

Semuanya berpulang kepada kita mana yg akan kita ikuti apakah semangat berbuat kebaikan ataukah semangat utk berlaku jahat ? Ketahuilah bahwa didalam jasad ada gumpalan bila
gumpalan itu baik maka baiklah seluruh jasad dan apabila rusak maka rusaklah seluruh jasad ketahuilah bahwa itulah hati - Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim

Semakin kita condong pada perbuatan negatif maka Iblis yg sejak awal mengumumkan permusuhannya dgn manusia akan mengerahkan semua bala tentaranya dari kalangan Jin yg juga memiliki sifat jahat utk menambah semangat kita berbuat hal yg batil dgn jalan membisik-bisikkan rayuan fatamorgana didalam hati.

Setan itu memberikan janji-janji kepada mereka dan membangkitkan angan-angan kosong pada mereka padahal setan itu tidak menjanjikan kepada mereka selain tipuan belaka - Qs. 3 an-nisa’ : 120

.. Kejahatan setan yg biasa bersembunyi yg berbisik kedalam dada manusia dari Jin dan manusia - Qs.114 an-nas : 4 – 6

Kita semua sudah mengetahui bahwa antara ALLAH dan Iblis telah terjadi satu perjanjian dimana Iblis diberi kebebasan oleh Tuhan utk mengadakan cobaan serta ujian atas keimanan manusia terhadap- Nya.
Dan ajaklah siapa yg kamu sanggupi diantara mereka dgn ajakanmu kerahkanlah kepada mereka pasukanmu yg berkendaraan dan pasukanmu yg berjalan kaki lalu bersekutulah bersama mereka dalam urusan harta dan anak- anak dan berilah mereka janji - Qs. 17 al-Isra : 64

Disamping itu mungkin kita juga perlu melakukan kajian secara komprehensif terhadap beberapa hadis Nabi yg menghubungkan penyakit dgn setan dan menghubungkan pula antara suatu perbuatan dgn setan misalnya :

Hendaklah seseorang diantara kamu makan minum dan mengambil dgn tangan kanannya krn setan itu makan minum dan memberi dgn tangan kirinya - Hadis Riwayat Ibnu Majah

Apabila salah seorang dari kalian menguap hendaklah diletakkan tangannya dimulutnya dan tidak memanjangkan suaranya krn sungguh setan mentertawakannya – Hadis Riwayat Ibnu Majah

Tutuplah bejana tutuplah tempat-tempat air tutuplah pintu dan padamkanlah lampu Sebab setan tidak singgah ditempat air yg tertutup tidak membuka pintu tertutup Serta tidak membuka bejana yg tertutup – Hadis Riwayat Bukhari.

Janganlah kalian kencing dilobang - Hadis Riwayat Abu Daud Nasa’i dan Ahmad.

Jangan kalian melepas ternak- ternak kalian dan anak-anak kalian saat matahari terbenam hingga kegelapan malam sebab sungguh setan bergentayangan saat matahari terbenam hingga hilang gelapnya malam – Hadis Riwayat Muslim.

Beberapa hadis diatas meskipun teksnya dihubungkan dgn setan namun bisa kita tinjau dari sisi tata krama medis maupun keselamatan. Orang yg makan minum atau melakukan aktivitas dgn tangan kirinya berkesan orang yg tidak sopan dan jorok sebab secara umum tangan kiri kita gunakan utk –maaf- mencebok sisa kotoran dipantat. Lalu secara psikologis apakah kita mau makan makanan yg bersih dan sehat dgn tangan yg biasa memegang kotoran ?

Lalu bayangkan kita menguap lebar-lebar sambil bersuara “hhaaaahhh..” ditengah orang banyak atau didekat orang yg anda sayangi ataupun malah didalam suatu rapat apa kesan orang-orang tersebut kepada kita ? Selain itu jika saat kita menguap lebar itupun akan memungkinkan virus-virus tertentu yg ada diudara masuk melalui mulut.

Perintah Nabi utk menutup tempat-tempat air yg terbuka mematikan lampu dan menutup pintu tidak lain agar makanan dan minuman kita bersih dari penyakit yg berbahaya seperti jentik nyamuk demam berdarah atau jilatan binatang sejenis kucing tikus dan sebagainya.

Mematikan lampu sebelum tidur adl langkah efisiensi atau penghematan sekaligus mencegah terjadinya arus pendek yg bisa mengakibatkan kebakaran apalagi pada masa lalu orang menggunakan lampu teplok dan lilin utk penerangan sehingga tidak menutup kemunginan lampu teplok itu jatuh kelantai dan mengenai kain sehingga terjadi kebakaran.

Dan larangan kencing dilobang menurut saya agar tidak timbul penyakit maupun aroma tak sedap dari lobang bekas kencing ini tentu saja pengecualian bagi lobang WC yg bisa disiram sehingga tidak menimbulkan bau dan penyakit sebagaimana pernah diungkapkan oleh Rasyid Ridha dalam Tafsir al-Manarnya bahwa makhluk-makhluk hidup yg halus yg dikenal orang sekarang dgn perantaraan mikroskop dan diberi nama mikroba ada kemungkinan juga termasuk jenis Jin jahat yg menjadi penyebab dari berbagai macam penyakit (2).

Menutup pintu tidak lain agar rumah kita tidak dimasuki setan manusia berupa maling rampok atau sejenisnya yg dapat merugikan kita sendiri.

Sementara larangan Nabi agar tidak melepaskan ternak dan anak-anak diwaktu matahari tenggelam hingga pagi hari tidak lain utk menghindarkan kita dari ulah penculik anak dan maling binatang.

Kesimpulan akhir adl setan itu merupakan segala sesuatu yg bersifat jahat yg bisa menjerumuskan seseorang dalam suatu bahaya baik bahaya didunia maupun bahaya diakhirat. Setan bisa berupa hawa nafsu negatif yg merangsang seseorang utk berlaku jahat dan menyimpang dari kebenaran. Setan juga bisa menimbulkan penyakit tertentu dan setan juga bisa berwujud Jin yg jahat.

Jadi jika ada manusia yg selalu melakukan kejahatan kebiadaban atau kenistaan maka dia adl setan berwujud manusia demikian pula bila ada Jin yg berlaku sama seperti itu maka dia adl setan berwujud Jin.

Sebagai tambahan penutup dalam al-Qur’an Allah tidak pernah menyinggung asal penciptaan setan namun Allah telah menyinggung asal penciptaan Jin dan Manusia didalam banyak ayatnya sementara asal penciptaan Malaikat disinggung oleh Nabi dalam sebuah Hadisnya :
Sesungguhnya orang-orang yg bertaqwa bila mereka ditimpa was-was dari setan mereka ingat ALLAH maka ketika itu juga mereka melihat kesalahan-kesalahannya. - Qs. 7 al-a’raf : 201 Jika setan mengganggumu maka mohonlah perlindungan kepada ALLAH sesungguhnya Dia Maha Mendengar dan Maha Mengetahui - Qs. 41 fushilat : 36

Referensi : —– (1)Soenjono Dardjowidjojo Psiko-linguistik : Pengantar Pemahaman Bahasa Manusia Yayasan Obor Indonesia 2003
(2)Syaikh Muhammad al-Ghazali Studi Kritis atas Hadis Nabi Saw : Antara pemahaman tekstual dan kontekstual dgn pengantar : Dr. M. Quraish Shihab Terj. Muhammad al- Baqir Penerbit Mizan 1993 hal. 125


Sumber : http://al-syahbana.blogspot.com/2012/08/perbedaan-iblis-dan-setan.html#ixzz2IrHsBgv9