Pernahkah kamu menghadapi situasi dimana harus
memutuskan atau menentukan pilihan, tapi diri kamu dipenuhi keragu –
raguan karena berbagai pertimbangan tentang “bisakah aku?” “jangan –
jangan”………….”, “Kalau……lalu bagaimana ?” Sementara sahabatmu dengan
penuh percaya diri memberimu semangat dengan jawaban “ah……….itu sih
gampang”,…….Siapa takut?”
Kamu
dan sahabatmu punya perbedaan yang sangat berpengaruh dalam menentukan
keberhasilan, yaitu cara melihat sesuatu bisa dari sisi positif, bisa
juga dari sisi negative, atau yang kita kenal “Negative and Positive
Thinking”.
Berpikir
Positip ternyata memberikan peluang seseorang untuk menjadi seorang
pemimpin. Oleh karenanya “berpikir Positip” merupakan materi penting
yang diberikan dalam training CEO (Chief Executive Officer) di dunia
manager. Bahkan keberhasilan Miss Universe Th. 2005 ternyata sangat
ditentukan oleh prinsip hidupnya yang selalu berpikir positip. Ini
terbukti dari pengakuannya pada saat juri bertanya : “Apa yang anda
anggap paling penting dalam hidup kamu ? dengan penuh keyakinan dia
menjawab : Saya selalu belajar dan mencoba untuk berpikir positif.
Dengan berpikir positif akan memberikan dampak cukup kuat pada
Kedamaian Dunia. Dan ternyata jawaban itulah yang membuatnya terpilih
menjadi Miss Universe Th. 2005.
Sangat
berarti untuk membangun sikap dan perilaku positif. Ada 12 Tips cara
untuk membangun sikap menjadi lebih Positif, antara lain :
1. Kamu bisa memilih bersikap Optimis.
Orang
yang pesimis itu focus kepada yang negative (seperti memandang segelas
air sebagai setengah kosong/air yang sudah tak ada). Sedangkan yang
optimis focus memandang yang positif (seperti memandang segelas air
sebagai setengah penuh) Siapakan yang lebih baik cara pandangnya?
Siapakah yang lebih mungkin bahagia, lebih yakin dan lebih pasti?
2. Kamu bisa memilih menerima segalanya apa adanya
Ini
tidaklah berarti bahwa kamu menjadi tak semangat dan menyerah. Artinya
kamu tidak bergumul, merengek, dan memebenturkan kepalamu ke tembok
ketika segalanya tidak beres. Sebenarnya perilaku yang menjadikan kamu
korban yang tiada berdaya (yang memakanmu itulah yang menambah beban
atas semangatmu). “Terimalah segalanya apa adanya, bukan seperti yang
kamu angankan saat ini. Masa lalu sudah lewat, masa depan masih misteri
dan saat inilah karunia, itulah sebabnya saat ini disebut “present =
hadiah”. Oleh karenanya saat ini pergunakanlah sebaik – sebaiknya.
3. Kamu bisa memilih cepat pulih
Mengembangkan
sikap – sikap positif tidaklah berarti bahwa kamu tidak akan pernah
mengalami kepedihan, penderitaan, atau kekecewaan. Selain itu,
mengembangkan sikap – sikap positip tidaklah berarti kamu seharusnya
mengabaikan masalah. Masalahpun selalu mempunyai sisi sebaliknya. Kalau
kamu gagal dalam ujian, belajarlah lebih giat lagi atau cari
pembimbing. Kalau kamu kehilangan teman, perbaikilah persahabatan
tersebut, atau mencari teman baru. Kalau kamu tidak suka penampilanmu,
kembangkanlah kepribadian kamu yang fantastis.
4. Kamu bisa memilih cerita
Mulailah
dengan menolak hal – hal yang suram, sungginglah senyum. Kalau kamu
melontarkan kata – kata yang positif, prmikiran – pemikiran yang
positif, dan perasaan – perasaan yang positif, maka orang – orang
(serta hal – hal) yang positif akan tertarik kepadamu.
5. Kamu bisa memilih bersikap antusias.
Sambutlah
setiap harinya dengan semangat. Laksanakanlah tugas – tugasmu dengan
penuh semangat. Semakin kamu bersemangat, maka semakin orang – orang
disekelilingmu punmerasa dan bersikap demikian, “Semangatlah…..!”
6. Kamu bisa memilih lebih peka.
Kalau
kamu lebih peka terhadap masalah – masalah potensial, maka kamu bisa
lebih siap menghadapinya dan bahkan mengelak. Kamu juga bisa peka
terhadap pengalaman – pengalaman positif. Misal, bila kamu dengar
pengumuman tentang uji coba tim atau klub baru, maka catatlah waktu dan
tempatnya dan berencanalah mengikutinya, kamu akan memperoleh sesuatu
hal yang baru.
7. Kamu bisa memilih humor.
Kalau
kamu melakukan sesuatu yang konyol (semua orangpun pernah) jangan
melewatkan peluang untuk menertawakan diri sendiri. Itulah salah Satu
sukacita besar kehidupan. Kalau kamu banyak tertawa, kamu akan sehat.
Tawa itu mengeluarkan kimiawi tertentu dalam tubuhmu yang merangsangmu
dan dapat memebantumu bertumbuh dengan sehat. Humor dan tertawa itu
sehat.
8. Kamu bisa memilih sportif
Sportif
artinya menerima kekalahan dengan positif sambil tersenyum, menjabat
tangan sang pemenang, tidak menyalajkan orang lain taua keadaan atas
kekalahan itu. Sikap ini bisa memenangkan teman seandainyapun kamu
tidak memenangkan pertandingan atau kompetisinya. “Sportif” berarti
pula tidak perlu mengejek yang kalah ketika kamu menang.
9. Kamu bisa memilih rendah hati
Kalau
kamu benar benar berkepentingan terhadap sesame, mereka akan melihat
kualitas baikmu seandainyapun kamu tidak mengiklankannya. Mereka tidak
akan merasa bahwa kamu berusaha memanipulasi mereka, berbuatlah untuk
sesama karena Tuhanmu
10. Kamu bisa memilih bersyukur
Renungkanlah
: Mungkin banyak sekali yang bisa kamu syukuri. Rasa syukur membuatmu
tersenyum. Itu membuatmu senang dengan kehidupanmu. Dan orang lain pun
senang di dekatmu. Bersyukur bisa memberikan ketenangan bagi dirimu.
11. Kamu bisa memilih beriman
Bagi
sementara orang, ini berarti percaya kepada Allah Yang Maha Kuasa atau
kuas yang lebih tinggi lainnya. Beriman artinya percaya bahwa segalanya
akan beres bagimu dan bahwa kamu bisa membereskan segalanya sendiri.
Kalau kamu perkirakan akan gagal, mungkin mencapai sasaranmu.
12. Kamu bisa memilih berpengharapan
Pengharapan
mungkin merupakan sikap positifmu yang terpenting dasar bagi segala
sikap poritif lainnya. Apakah yang kamu harapkan? Apa sajakah
impianmu?Apa sajakah ambisimu? Maksudmu dalam kehidupan ini? Kalau kamu
mau mempertimbangkan pertanyaan – pertanyaan tersebut kamu sudah
menjadi individu yang berpengharapan. “Pengharapan adalah sesuatu yang
bersayap – Yang hingga pada Jiwa – Dan bersenandung tanpa kata – Dan
tidak pernah berhenti – sama sekali.
“Semoga harapanmu tercapai dan mulialah dari hari ini”
Tulisan ini di sunting dan diedit oleh Moh. Ghozy, Konselor Lembaga Konsultasi “Mitra Remaja” dari Buku “What Do You Stand For”, diterjemahkan dengan judul “Character Building Untuk Remaja”, Barbara A. Lewis, 2004