Kamis, 15 November 2012

this is my story

Novi ,teman akrabku yang aku tak mengerti apa yang
selalu  di  fikirkannya.Dia  kebetulan  satu  kelas   dengan
ku.Aku selalu melihat dia bersama teman-taman yang
lain.Dia belum punya kekasih.Mungkin itu yang membuat
sepi hatinya.
Suatu hari saat beristirahat dari jauh ku lihat ia bersama
Vino   sedang  duduk   bersama.Aku  tidak   menghiraukan
yang aku lihat dan aku langsung pergi.
‘’Nov,aku  itu sebenarnya suka  sama  kamu,kamu mau
apa tidak jadi pacarku”ucap Vino pada Novi.Dia berlari sambil pergi meninggalkan Vino.Dia berlari sambil
menahan air mata yang jatuh dari kedua bola matanya.
Aku yang kebetulan ada di perpustakaan sekolah sedang membaca buku”Kiat Cerdas Berbahasa Inggris”.Ku
lihat Novi dengan mata berkaca-kaca berlari menghampiri dan langsung duduk di sampingku.
Nov,kamu kenapa kok menangis?cerita saja sama aku.”Tanya ku padanya .
“Ar ,aku binggung dan kaget”katanya sambil menyandarkan kepalanya di bahu ku.”
“Aku tadi di tanya Vino apa mau jadi pacarnya”kata Novi sambil terus menangis.
“Memang perasaan kamu kepada Vino bagaimana jika kamu memang suka kamu seharusnya mau menerima
dia”Kataku padanya.
“Aku tidak bisa menerima orang seperti dia.” Kata Novi menjawab.
Itu jawabnya singkat kepadaku.Vino memang seorang playboy yang hanya ingin melukai perasaan banyak
wanita.Jadi wajar jika Novi tidak mau jatuh kepelukan Vino.
Bel   sekolah  berbunItulah perkataan singkatnya padaku.
Keesokan hari aku berangkat sekolah dan ternyata saat aku masuk kelas sudah ada Novi dengan muka
sangat murung. Kelesuan tergambar dari mukanya. Ada masalah baru yang mungkin dia hadapi.
“Tapi apa?” Tanyaku dalam hati.
“ Nov kamu ada apa?” Kutanya dia agar aku tau.
“Ar, Ivan semalam sms aku.” Kata Novi
“Maksud kamu sms apa?” . tambahku .
“Nih lihat saja di Hpku.”Katanya sambil memberikan Hpnya padaku.
Novi wajahmu bagai bidadari langit. Entah sampai kapan aku bisa bersembunyi, tapi perasaanku sudah tidak
bisa ku tahan lagi. Nov aku ingin jadi kekasihmu. Pesan singkat yang puitis itu malah membebani hati Novi.
Aku tidak tahu bagaimana isi hatinya. Laki-laki seperti apa yang pantas untuknya.
“Memang perasaanmu pada Ivan bagaimana Nov?” Tanyaku padanya.
“ Aku tidak begitu mengenalnya, jadi apa yang harus aku lihat darinya.” Jawaban singkatnya yang sangat
beralasan.  Dia memang murid yang sedikit  tertutup.  Aku juga tidak menyangka kalau dia berani berkata
seperti itu, apalagi pada sahabat yang paling kusayangi.
Tidak terasa bel masuk berbunyi. Kimia adalah pelajaran yang membuat hatiku kesal. Aku lebih suka jika
pelajaran ini dikosongkan saja.
Kebetulan besok ada liburan selama dua hari. Aku akan pergi ke bogor tepatnta kebun raya bogor. Aku tidak
tahu dengan novi, apa yang akan dilakukan diliburan ini. Apa dia di Rumah saja atau kemana.
Sepulang dari Bogor aku langsung bersiap untuk ke Sekolah. Aku memang dua hari di sana.Tinggal di rumah
saudara benar-benar membuat aku rindu rumah.Entahlah ,apa yang membuat aku rindu ,mungkin Novi atau
sekolah.Pulang ku yang terlarut malam membuat ku sampai di rumah jam 4 pagi.
Pada   jam   istirahat   sekolah   Novi   ingin   menemuiku   di   mushola   sekolah.Kami   pun   berbicara   setelah
melaksanakan sholat Dhuha.
“Nov,kami itu kau cantik dan sudah banyak menolak cowok.Memangnya laki-laki seperti apa yang kamu
harapkan ?”Kata-kata yang cukup lancang itu sungguh telah keluar begitu saja dari kedua bibirku.
“Aku sebenarnya sudah lama menyukainya,tapi aku hanya takut dia tidak bisa menerimaku.”katanya dalam
menjawab tanyaku.
“Siapa Nov ?katakan saja .Dia tidak punya alasan menolak kamu ,”kataku lagi dengan sedikit argumen.
“Kamu”kata Novi dalam menjawab tanyaku.
“Maksudmu?”Aku sedikit tidak percaya .
“Aku sudah lama suka sama kamu ,Ar. Kamu pasti tidak mau denganku makanya aku lama memendam
perasaan ini.”PerItulah perkataan singkatnya padaku.
Keesokan hari aku berangkat sekolah dan ternyata saat aku masuk kelas sudah ada Novi dengan muka
sangat murung. Kelesuan tergambar dari mukanya. Ada masalah baru yang mungkin dia hadapi.
“Tapi apa?” Tanyaku dalam hati.
“ Nov kamu ada apa?” Kutanya dia agar aku tau.
“Ar, Ivan semalam sms aku.” Kata Novi
“Maksud kamu sms apa?” . tambahku .
“Nih lihat saja di Hpku.”Katanya sambil memberikan Hpnya padaku.
Novi wajahmu bagai bidadari langit. Entah sampai kapan aku bisa bersembunyi, tapi perasaanku sudah tidak
bisa ku tahan lagi. Nov aku ingin jadi kekasihmu. Pesan singkat yang puitis itu malah membebani hati Novi.
Aku tidak tahu bagaimana isi hatinya. Laki-laki seperti apa yang pantas untuknya.
“Memang perasaanmu pada Ivan bagaimana Nov?” Tanyaku padanya.
“ Aku tidak begitu mengenalnya, jadi apa yang harus aku lihat darinya.” Jawaban singkatnya yang sangat
beralasan.  Dia memang murid yang sedikit  tertutup.  Aku juga tidak menyangka kalau dia berani berkata
seperti itu, apalagi pada sahabat yang paling kusayangi.
Tidak terasa bel masuk berbunyi. Kimia adalah pelajaran yang membuat hatiku kesal. Aku lebih suka jika
pelajaran ini dikosongkan saja.
Kebetulan besok ada liburan selama dua hari. Aku akan pergi ke bogor tepatnta kebun raya bogor. Aku tidak
tahu dengan novi, apa yang akan dilakukan diliburan ini. Apa dia di Rumah saja atau kemana.
Sepulang dari Bogor aku langsung bersiap untuk ke Sekolah. Aku memang dua hari di sana.Tinggal di rumah
saudara benar-benar membuat aku rindu rumah.Entahlah ,apa yang membuat aku rindu ,mungkin Novi atau
sekolah.Pulang ku yang terlarut malam membuat ku sampai di rumah jam 4 pagi.
Pada   jam   istirahat   sekolah   Novi   ingin   menemuiku   di   mushola   sekolah.Kami   pun   berbicara   setelah
melaksanakan sholat Dhuha.
“Nov,kami itu kau cantik dan sudah banyak menolak cowok.Memangnya laki-laki seperti apa yang kamu
harapkan ?”Kata-kata yang cukup lancang itu sungguh telah keluar begitu saja dari kedua bibirku.
“Aku sebenarnya sudah lama menyukainya,tapi aku hanya takut dia tidak bisa menerimaku.”katanya dalam
menjawab tanyaku.
“Siapa Nov ?katakan saja .Dia tidak punya alasan menolak kamu ,”kataku lagi dengan sedikit argumen.
“Kamu”kata Novi dalam menjawab tanyaku.
“Maksudmu?”Aku sedikit tidak percaya .
“Aku sudah lama suka sama kamu ,Ar. Kamu pasti tidak mau denganku makanya aku lama memendam
perasaan ini.”Perkataan Novi itu sungguh mengagetkanku.Aku sudah berfikir salah tentangnya.
“Kamu salah Nov, Aku sudah lama suka sama kamu.Tapi aku masih ingin berteman saja .Tapi aku mau Nov
kita jadian ,gimana menurutmu?”jawabku pada Novi.
“Aku mau Ar, memang ini yang aku tunggu sejak dulu.”Jawab Novi saat aku menembaknya.
“Kami pun sekarang menjadi pasangan kekasih.Cinta telah mempersatukan kami.Aku dan Novi menunggu
sekian lama agar bisa bersama .Sungguh cerita ini akan meninspirasi kalian.
Ingatlah banyak orang yang kau temui dalam hidup ini tetapi hanya satu tempatmu kembali.Kesetiaan kami
dalam menunggu telah menyatukan kami.kataan Novi itu sungguh mengagetkanku.Aku sudah berfikir salah tentangnya.
“Kamu salah Nov, Aku sudah lama suka sama kamu.Tapi aku masih ingin berteman saja .Tapi aku mau Nov
kita jadian ,gimana menurutmu?”jawabku pada Novi.
“Aku mau Ar, memang ini yang aku tunggu sejak dulu.”Jawab Novi saat aku menembaknya.
“Kami pun sekarang menjadi pasangan kekasih.Cinta telah mempersatukan kami.Aku dan Novi menunggu
sekian lama agar bisa bersama .Sungguh cerita ini akan meninspirasi kalian.
Ingatlah banyak orang yang kau temui dalam hidup ini tetapi hanya satu tempatmu kembali.Kesetiaan kami
dalam menunggu telah menyatukan kami.yi   dan  istirahat   telah   selesai.Kami   keluar   dari   perpustakaan  sekolah   dan  menuju
kelas.Kelas kami yang hanya di batasi 2 kelas dari perpustakaanpun dapat cepat kami tuju.
Di kelas aku duduk satu bangku bersama Novi tapi hanya satu hari ini saja.Novi tidak terlalu berkonsentrasi
untuk mengikuti pelajaran pada hari ini.Pikiranya pun melayang mengingat kejadian di jam istirahat tadi.
Sepulang   sekolah   seperi   biasa.Aku   dan   Novi   pergi   ke   mushola   sekolah   untuk   menunaikan   shalat
Dhuhur.Setelah selesai kamipun pulang ke rumah tanpa mampir-mampir seperti biasanya.
Hari-hari   yang   ku   jalani   bersama   Novi   kurasa   sangat   manis.Persahabatan   kami   bagai   oase   yang
mendinginkan dunia.Kami memang masing-masing memang belum memiliki pasangan .Kami memilih sendiri
karena ingin fokus untuk belajar.
Malam ini purnama bersinar  terang.Aku teringat Novi yang ku anggap lebih dari teman.Utuk membuang
pikiranku itu ku telephon Novi saja.
“Halo kenapa Ar?”. Sudah malam kok nelfon.” Kata novi saat menelfonku.
“Tidak apa-apa Nov, aku bingung saja dirumah sepi, orang tuaku sedang keluar .” jawabku padanya.
“Aku sudah mau tidur, maaf ya

Tidak ada komentar: