Sabtu, 01 Desember 2012

kisah teladan 2

Di media TV, internet, dll, banyak yang mengulas Syiah/rafidhah. Beberapa tokoh “moderat” terang2an menyatakan syiah tdk sesat. Tapi apalah arti ucapan mereka dibanding ucapan para ulama besar panutan umat yang secara tegas menyatakan sesatnya syi’ah:

1. Al-Imam Malik ketika ditanya tentang mereka (Syiah Rafidhah) beliau berkata: “Jangan kamu berbincang dengan mereka dan jangan pula meriwayatkan ...
dari mereka, karena sungguh mereka itu selalu berdusta.” (Mizanul I’tidal, 2/27- 28, karya Al-Imam Adz-Dzahabi)

2. Al-Imam Asy-Syafi’i berkata: “Aku belum pernah tahu ada yang melebihi Rafidhah dalam persaksian palsu.” (Mizanul I’tidal, 2/27- 28, karya Al-Imam Adz-Dzahabi)

3. Al-Buwaitiy (murid Imam Syafi’i) bertanya kepada Imam Syafi’i, “Bolehkah aku shalat di belakang orang Syiah?” Imam Syafi’i berkata, “Jangan shalat di belakang orang Syi’ah , orang Qadariyyah, dan orang Murji’ah ” Lalu Al-Buwaitiy bertanya tentang sifat-sifat mereka, Lalu Imam Syafi’i menyifatkan, “Siapa saja yang mengatakan Abu Bakr dan Umar bukan imam, maka dia Syi’ah ”. (Siyar A’lam Al-Nubala 10/31)

4. Al-Imam Ahmad bin Hanbal berkata: “Aku tidak melihat dia (orang yang mencela Abu Bakr, ‘Umar, dan ‘Aisyah) itu orang Islam.” (As- Sunnah, 1/493, karya Al-Khallal)

5. Al-Imam Al-Bukhari berkata: “Bagiku sama saja apakah aku shalat di belakang Jahmi, dan Rafidhi atau di belakang Yahudi dan Nashara (yakni sama-sama tidak boleh -red). Mereka tidak boleh diberi salam, tidak dikunjungi ketika sakit, tidak dinikahkan, tidak dijadikan saksi, dan tidak dimakan sembelihan mereka.” (Khalqu Af’alil ‘Ibad, hal. 125)

6. Al-Imam Abu Zur’ah Ar-Razi berkata: “Jika engkau melihat orang yang mencela salah satu dari sahabat Rasulullah – shallallahu ‘alaihi wa sallam-, maka ketahuilah bahwa ia seorang zindiq, yang demikian itu karena Rasul bagi kita haq, dan Al-Qur’ an haq, dan sesungguhnya yang menyampaikan Al-Qur’an dan As- Sunnah adalah para sahabat Rasulullah -radhiyallahu ‘anhum-. Sungguh mereka mencela para saksi kita (para sahabat) dengan tujuan untuk meniadakan Al- Qur’an dan As-Sunnah . Mereka (Rafidhah) lebih pantas untuk dicela dan mereka adalah zanadiqah.” (Al- Kifayah, hal. 49, karya Al-Khathib Al- Baghdadi)

#dikopi dari status salah seorang kawan kami#
Sumber: http://www.facebook.com/majalah.arrisalah

Tidak ada komentar: