Penggambaran tokok tokoh di negeri latanahsilam berlanjut lagi nie. Pada coretan gw yang sebelumnya sudah sedikit dijelaskan. Nah kali ini gw lanjutin lagi ya gaes. Plus penggambaran tokoh pada episode ke 120. Kembali ke tanah Jawa
Lajahilio
Guru dari lagandring dan lagandrung. kakek sakti
yang dari muda malang melintang hidup bersama luhjahilio tanpa kawin sehingga
dijuluki sepasang hantu bercinta.
Luhjahilio
nenek saksi kekasih Lajahilio yang juga merupakan
guru dari lagandring dan lagandrung.
Labuntalan
kaki tangan hantu muka dua. Pria gendut yang
bekerja sama dengan nenek pembedol usus membunuh setan ngompol.
Hantu Kelabang Hijau dari Bukit Racun
kaki tangan hantu muka
dua yang menculik setan ngompol dan membunuh laksipo, wiro, naga kuning dengan
bantuan wanita2 cantik dengan menggunakan racun.
Sepasang Gadis
bahagia.
Gadis kembar cantik jelita. Luhkemboja dan luhkenanga. Memiliki
kelainan kepribadian. Cucu dari hantu sejuta Tanya sejuta jawab.
Hantu lumpur Hijau
Mahluk angker mulai dari ujung rambut di atas kepala sampai
ke kaki seperti terbungkus lumpur tebal berwarna hijau gelap dan basah. Bermata
hijau pekat.
Hantu Langit Terjungkir
Sesosok makhluk yang tegak dengan
kaki ke atas kepala ke bawah. Makhluk ini hanya mengenakan sehelai celana
compang-camping. Karena cara berdirinya yang aneh maka rambutnya yang putih
panjang, begitu juga kumis dan janggutnya menjulai ke bawah menutupi wajahnya.
Dari sekujur tubuh orang ini mengepul keluar asap tipis berwarna kebiruan
Luhkentut
Nenek sakti dari rambut sampai kaki berwarna kuning. Dilehernya bergelantungan bermacam macam kalung. Di kepala
si nenek menancap tiga buah sunting yang bergoyang-goyang kian kemari setiap
dia bergerak. Dia juga mengenakan anting-anting bulatbesar berwarna kuning.
dengan nama lain luhpingitan alias hantu
selaksa angin atau hantu selaksa kentut. Nenek yang selalu kentut. Datuk Tanpa Bnetuk Tanpa Ujud.
Sang Junjungan
Sang Junjungan
Sosok berjubah hitam yang wajahnya berupa tengkorak Tangan dan kakinya
yang tersembul dari bagian bawah jubah serta ujung lengan jubah berupa
jerangkong tulang belulang putih. Sepasang mata tengkorak yang hanya merupakan
lobang besar mengeluarkan cahaya kemerahan. Di atas batok kepala yang putih bertumbuhan rambut-rambut putih panjang,
melambai-lambai ditiup angin malam. Tiba-tiba rambut yang menjulai ke bawah itu
berjingkrak ke atas, tegak berdiri, kaku laksana kawat Dua bolongan mata
pancarkan cahaya merah lebih terang.
Datuk Tanpa Bentuk Tanpa Ujud.
Guru dari Hantu Selaksa Angin. Sesosok tak kasat mata yang hanya terlihat seperti titik cahaya dan hanya terdengar suaranya.
Hantu Berpipa Emas
Kaki tangan Hantu Muka Dua. Bertubuh kurus tinggi dengan membawa pipa yang terbuat dari emas.
Latuding, Lawulus, Lasendu, Lajohor, dan Lasedana.
Utusan Hantu Muka dengan dipimpin oleh Lajohor untuk mencari Sendok Pemasung Nasib.
Hantu Lintah Hitam
Mahluk Hitam dengan tubuh yang sangat licin, utusan Hantu Muka Dua untuk mencari Sendok Pemasung Nasib. Ayah dari Lakembangan.
Lakembangan
Pemuda Tegap tinggi, berwajah Gagah dengan kulit sangat Hitam. Anak dari Hantu Lintah Hitam.
Luhkinki
Gadis Jelita pelayan Hantu Muka Dua. Selingkuhan Lakembangan.
Tokoh Silat berikut ini ada diepisode Kembali Ke Tanah Jawa, sehingga bukan merupakan tokoh silat dari negeri latanahsilam.
Singo Abang/Jolo Pingging
Manusia tinggi besar dengan Kepala tertutup rambut lebat berwana coklat kemerahan yang mengembang dan berjingkrak. bermuka seekor singa berwarna merah.
Pangeran Miring/Pangeran Matahari
Pemuda dengan cacat diwajah serta badannya. Hidung Mancung agak miring ke kiri, pipi dan rahang sebelah kiri melesak kedalam hingga wajahnya kelihatannya pencong. Sosok ini merupakan Pangeran Matahari yang mendapat luka sedemikian rupa dari perkelahiannya dengan Wiro Sableng.
Momok dempet berkaki Kuda
bernama asli Tunggul Gono dan tunggul Gini. Dua lelaki bertubuh kurus kering dan sangat tinggi. Mereka tegak seperti berdiri bersisian. dengan tangan yang satu sebelah kanan dan yang satu sebelah kiri saling berdempetan jadi satu. Keempat kaki mereka berbentuk kaki kuda lengkap dengan ladam besinya.
Adimesa/Pendekar Kipas Pelangi
Lelaki dengan sejata kipas berpakaian ringkas berwarna biru. Rambut tersisir rapi dan berkilat.
Nini wetan/Nini Setan
Seorang nenek berwajah aneh. Di sebelah kiri wajahnya yang keriputan berwarna hitam legam sedang sebelah kanan putih seperti bulai. Begitu juga alis dan bulu matanya. Alis dan bulu mata kiri hitam mencorong, sebaliknya bagian kanan putih memirang.Di atas kepalanya nenek ini memiliki rambut disisir rapi, dibelah tengah lalu dijalin menjulai panjang ke punggung. Seperti wajahnya rambut si nenek sebelah kiri berwarna hitam sedang sebelah kanan putih pirang. Lalu anggota badannya yakni tangan dan kaki juga hitam di sebelah kiri dan putih di sebelah kanan.
Yang luar biasanya sampai-samapai dua bola matanya juga berwarna berlainan. Bola mata sebelah kiri hitam angker sedang sebelah kanan putih mengidikkan!
Pada ujung jalin, biasanya terikat sehelai pita atau benda lain sebagai penghias. Tapi yang ada di ujung jalin nenek muka hitam putih ini bukannya pita, melainkan seekor kalajengking hidup. Aslinya binatang ini berwarna hitam legam. Si nenek sengaja mengecat sebagian tubuh kalajengking ini dengan cat warna putih hingga sosoknya menyerupai dirinya.
Riku Pulungan
kakek berpakaian serba hitam. Berkumis dan berambut hitam berkilat meski usahanya sudah 80 tahun
Wulandari
Murid mendiang Eyang Wulur Pamenang. Kekasih sanjaya tetapi akibat bujukan Handaka bersedia menyerahkan kehormatanya hingga hamil
Sanjaya
Murid Tertua Eyang Wulur Pamenang
Handaka/Warangas/Dipasegara
Murid Riku Pulungan dan Eyang Wulur Pamenang. Perusak kehormatan gadis dan istri Orang
Kiai Wirasaba
Eyang Guru Riku Pulungan. Sosok Tinggi berjubah hijau muda. Rambut dan janggutnya putih laksana kapas. Janggutnya panjang hingga hampir menjela tanah
Adisaka
Kakak Adimesa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar