Sebagai pembuka dari tulisan ini, marilah kita saksikan terlebih dahlu trailer film ‘Life of Pi’ yang saya ambil dari Youtube berikut:
Mungkin banyak film bagus yang
sudah kita saksikan di layar bioskop di tahun 2012. Namun hanya
beberapa film saja yang akan selalu diingat dan tak dilupakan begitu
saja oleh penontonnya. The Artist, Hugo dan Skyfall
adalah beberapa film yang menurut saya bisa disebut sebagai film yang
tidak sekedar bagus, tapi juga akan dikenang oleh pecinta film. Dan
satu lagi, film terbaik yang layak untuk kita tonton sebelum tahun 2012
ini berakhir adalah ‘Life of Pi‘. Saya menganggap film yang disutradarai oleh Ang Lee (peraih oscar melalui filmnya Crouching Tiger Hidden Dragon dan Brokeback Mountain) ini memiliki beberapa keunggulan yang tidak usah diragukan.
Film ‘Life of Pi’ ini mengingatkan saya pada film Avatar karya James Cameron dari segi keindahan gambarnya, walaupun Avatar bisa dinilai lebih bagus dari Life of Pi. Dan bagi kita penggemar film-film Tom Hanks, cara bercerita tokoh utama film ini yaitu Piscine Patel mengingatkan kita pada film Forrest Gump dan kisahnya mirip Cast Away. Dan dari moral cerita, kita akan membandingkannya dengan film My Name is Khan yang akan mengajarkan kita untuk mengenal dan menghargai tiga ajaran agama, yakni Hindu, Islam dan Kristen.
Life of Pi diangkat dari novel bestseller berjudul sama hasil karya Yann Martel
yang dipublikasikan tahun 2001 yang lalu. Diceritakan bahwa tokoh utama
Piscine Patel atau Pi adalah seorang remaja India yang sedang mencari
pengenalan akan Tuhan melalui tiga agama yang (pernah) dipelajarinya
yaitu Hindu, Kristen dan Islam. Ayah Pi memiliki sebuah kebun binatang
di Pondicherry, dan karena situasi yang terjadi di India maka
kebun binatang tersebut diputuskan untuk dijual sedangkan
binatang-binatangnya akan dibawa dari India ke Kanada dengan sebuah
kapal kargo bernama TsimTsum dari Jepang.
Sebuah kecelakaan terjadi ketika
kapal berada di Samudera Pasifik. Gelombang badai besar menghantam
kapal dan membuat kapal tersebut karam. Pi sendiri berhasil
menyelamatkan diri dengan memakai sekoci. Dalam usaha menyelamatkan
diri tersebut, ada empat binatang yang ‘berhasil’ bergabung ke sekoci
tersebut yaitu seekor zebra yang tiba-tiba meloncat dari kapal ke
sekoci, seekor hyena, harimau benggala dan orang utan. Di atas sekoci
inilah kisah-kisah mendebarkan dan gambar-gambar menakjubkan disuguhkan
kepada penonton.
Zebra dan orang utan dibunuh oleh
hyena, sebelum akhirnya hyena tersebut diterkam mati oleh macan yang
bernama Richard Parker. Ketegangan pun terus meningkat di mana Pi mau
tak mau harus bisa mempertahankan nyawanya dari Richard Parker. Pi
terpaksa membuat rakit dari barang-barang apa saja yang ada di sekoci
tersebut, sementara sekoci menjadi ‘daerah kekuasaan’ sang macan. Rakit
tersebut diikat dengan tali ke sekoci agar Pi bisa mengambil perbekalan
makanan dan peralatan yang ada di sekoci.
Gambar-gambar yang begitu memukau
penonton antara lain ketika pada malam hari dari dalam laut terihat
binatang-binatang yang bercahaya di tengah kegelapan. Juga ketika
ribuan ikan terbang meluncur terbang melintasi Pi dan Richard Parker.
Atau ketika hujan lebat disertai petir membuat sekoci terombang-ambing
dan kemasukan air laut. Permusuhan yang terjadi di antara Pi dan
Richard Parker akhirnya mengendur ketika Pi berhasil menjinakkan sang
macan tersebut, bak seorang pawang sirkus menaklukkan hewan sirkusnya.
Pi dan Richard Parker terdampar di
sebuah pulau yang terbentuk oleh semacam ganggang raksasa dan didiami
ribuan meerkats (semacam luwak). Pulau ini memberikan kehidupan dan
sekaligus kematian. Di siang hari, tumbuh-tumbuhan bisa dimakan dan air
tawar yang ada di danau di tengah-tengah pulau bisa diminum. Namun
ketika malam, air tersebut menjadi asam dan membunuh ikan-ikan yang ada
di danau. Pi akhirya meninggalkan pulau tersebut sekaligus mengajak
Richard ikut serta dengan sekoci, hingga akhirnya keduanya tiba di
Mexico. Kedua ’sahabat’ ini tampak kurus kering ketika menginjakkan
kaki ke pantai. Pi yang sudah tak bertenaga akhirnya terjatuh di pasir
pantai, sementara Richard Parker dengan melangkah lemas memasuki hutan
dan berakhirlah hubungan kedua sahabat tersebut. Penduduk setempat
akhirnya datang menyelamatkan Pi.
Moral cerita film ini sangat dalam.
Dalam usahanya untuk mengenal Tuhan melalui ketiga ajaran agama yakni
Hindu, Kristen dan Islam, Pi malah mengalaminya dalam peristiwa naas
tersebut. Ketika Pi merasa seolah-olah Tuhan meninggalkannya dan
‘membuat’ ia terpisah dari keluarganya (bapak, ibu dan kakaknya Ravi
yang meninggal saat kapal kargo Jepang tenggelam), namun Tuhan tetap
menyediakan apa yang dibutuhkan oleh Pi. Bahkan melalui Richard Parker
yang semula dianggap sebagai ancaman, justru Pi mampu bertahan hidup.
Nah, film ‘Life of Pi’ ini memang
berkualitas dan perlu anda tonton. Jika perlu, anda malah harus
menontonnya dalam format 3D. Selain gambar-gambar tiga dimensi yang
luar biasa indah yang akan anda saksikan, kacamata 3D yang anda pakai
juga memiliki fungsi lain untuk menyembunyikan air mata seandainya ada
beberapa adegan yang membuat terharu. :)
Terakhir, berikut kita intip proses pembuatan film ini
Selamat menyaksikan!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar