Senin, 07 Januari 2013

"life of pi", recomended film

Sebagai pembuka dari tulisan ini, marilah kita saksikan terlebih dahlu trailer film ‘Life of Pi’ yang saya ambil dari Youtube berikut:
Mungkin banyak film bagus yang sudah kita saksikan di layar bioskop di tahun 2012. Namun hanya beberapa film saja yang akan selalu diingat dan tak dilupakan begitu saja oleh penontonnya. The Artist, Hugo dan Skyfall adalah beberapa film yang menurut saya bisa disebut sebagai film yang tidak sekedar bagus, tapi juga akan dikenang oleh pecinta film. Dan satu lagi, film terbaik yang layak untuk kita tonton sebelum tahun 2012 ini berakhir adalah ‘Life of Pi‘. Saya menganggap film yang disutradarai oleh Ang Lee (peraih oscar melalui filmnya Crouching Tiger Hidden Dragon dan Brokeback Mountain) ini memiliki beberapa keunggulan yang tidak usah diragukan.
Film ‘Life of Pi’ ini mengingatkan saya pada film Avatar karya James Cameron dari segi keindahan gambarnya, walaupun Avatar bisa dinilai lebih bagus dari Life of Pi. Dan bagi kita penggemar film-film Tom Hanks, cara bercerita tokoh utama film ini yaitu Piscine Patel mengingatkan kita pada film Forrest Gump dan kisahnya mirip Cast Away. Dan dari moral cerita, kita akan membandingkannya dengan film My Name is Khan yang akan mengajarkan kita untuk mengenal dan menghargai tiga ajaran agama, yakni Hindu, Islam dan Kristen.
Life of Pi diangkat dari novel bestseller berjudul sama hasil karya Yann Martel yang dipublikasikan tahun 2001 yang lalu. Diceritakan bahwa tokoh utama Piscine Patel atau Pi adalah seorang remaja India yang sedang mencari pengenalan akan Tuhan melalui tiga agama yang (pernah) dipelajarinya yaitu Hindu, Kristen dan Islam. Ayah Pi memiliki sebuah kebun binatang di Pondicherry, dan karena situasi yang terjadi di India maka kebun binatang tersebut diputuskan untuk dijual sedangkan binatang-binatangnya akan dibawa dari India ke Kanada dengan sebuah kapal kargo bernama TsimTsum dari Jepang.
Sebuah kecelakaan terjadi ketika kapal berada di Samudera Pasifik. Gelombang badai besar menghantam kapal dan membuat kapal tersebut karam. Pi sendiri berhasil menyelamatkan diri dengan memakai sekoci. Dalam usaha menyelamatkan diri tersebut, ada empat binatang yang ‘berhasil’ bergabung ke sekoci tersebut yaitu seekor zebra yang tiba-tiba meloncat dari kapal ke sekoci, seekor hyena, harimau benggala dan orang utan. Di atas sekoci inilah kisah-kisah mendebarkan dan gambar-gambar menakjubkan disuguhkan kepada penonton.
Zebra dan orang utan dibunuh oleh hyena, sebelum akhirnya hyena tersebut diterkam mati oleh macan yang bernama Richard Parker. Ketegangan pun terus meningkat di mana Pi mau tak mau harus bisa mempertahankan nyawanya dari Richard Parker. Pi terpaksa membuat rakit dari barang-barang apa saja yang ada di sekoci tersebut, sementara sekoci menjadi ‘daerah kekuasaan’ sang macan. Rakit tersebut diikat dengan tali ke sekoci agar Pi bisa mengambil perbekalan makanan dan peralatan yang ada di sekoci.
Gambar-gambar yang begitu memukau penonton antara lain ketika pada malam hari dari dalam laut terihat binatang-binatang yang bercahaya di tengah kegelapan. Juga ketika ribuan ikan terbang meluncur terbang melintasi Pi dan Richard Parker. Atau ketika hujan lebat disertai petir membuat sekoci terombang-ambing dan kemasukan air laut. Permusuhan yang terjadi di antara Pi dan Richard Parker akhirnya mengendur ketika Pi berhasil menjinakkan sang macan tersebut, bak seorang pawang sirkus menaklukkan hewan sirkusnya.
Pi dan Richard Parker terdampar di sebuah pulau yang terbentuk oleh semacam ganggang raksasa dan didiami ribuan meerkats (semacam luwak). Pulau ini memberikan kehidupan dan sekaligus kematian. Di siang hari, tumbuh-tumbuhan bisa dimakan dan air tawar yang ada di danau di tengah-tengah pulau bisa diminum. Namun ketika malam, air tersebut menjadi asam dan membunuh ikan-ikan yang ada di danau. Pi akhirya meninggalkan pulau tersebut sekaligus mengajak Richard ikut serta dengan sekoci, hingga akhirnya keduanya tiba di Mexico. Kedua ’sahabat’ ini tampak kurus kering ketika menginjakkan kaki ke pantai. Pi yang sudah tak bertenaga akhirnya terjatuh di pasir pantai, sementara Richard Parker dengan melangkah lemas memasuki hutan dan berakhirlah hubungan kedua sahabat tersebut. Penduduk setempat akhirnya datang menyelamatkan Pi.
Moral cerita film ini sangat dalam. Dalam usahanya untuk mengenal Tuhan melalui ketiga ajaran agama yakni Hindu, Kristen dan Islam, Pi malah mengalaminya dalam peristiwa naas tersebut. Ketika Pi merasa seolah-olah Tuhan meninggalkannya dan ‘membuat’ ia terpisah dari keluarganya (bapak, ibu dan kakaknya Ravi yang meninggal saat kapal kargo Jepang tenggelam), namun Tuhan tetap menyediakan apa yang dibutuhkan oleh Pi. Bahkan melalui Richard Parker yang semula dianggap sebagai ancaman, justru Pi mampu bertahan hidup.
Nah, film ‘Life of Pi’ ini memang berkualitas dan perlu anda tonton. Jika perlu, anda malah harus menontonnya dalam format 3D. Selain gambar-gambar tiga dimensi yang luar biasa indah yang akan anda saksikan, kacamata 3D yang anda pakai juga memiliki fungsi lain untuk menyembunyikan air mata seandainya ada beberapa adegan yang membuat terharu. :)
Terakhir, berikut kita intip proses pembuatan film ini
Selamat menyaksikan!

Tidak ada komentar: