Senin, 13 Februari 2012

jembatan selat sunda

JAKARTA - Proyek pembangunan Jembatan Selat Sunda (JSS) yang akan ditenderkan Tommy Winata dikatakan telah menarik perhatian Amerika Serikat (AS) dan China.

Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa mempersilakan siapa saja yang ingin menjadi investor pembangunan jembatan yang menghubungkan pulau Sumatera dengan Jawa ini. Namun, harus menunjukkan realisasinya.

"Kita silakan saja, yang realistis saja, jangan tertarik tapi enggak realisasi. Jadi menurut saya bisa kita tenderkan dan kita lihat mana yang baik dan mungkin, silakan saja," ungkap Hatta ketika ditemui di Kantornya, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta, Senin (13/2/2012).

Hatta menegaskan tidak akan menunjuk perusahaan siapa yang harus ikut tender, karena proyek ini memiliki pemrakarsa yaitu Provinsi Banten dan Lampung yang berkonsorsium dengan Artha Graha yang termasuk dalam grup Tommy Winata (TW).

"Silakan saja, tapi tetap saja harus tender, tapi karena dia pemrakarsa dapat right to match, atau 10 persen, normal. Karena dia mengeluarkan dana untuk melakukan kajian, silakan saja," pungkasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, pembangunan JSS akan dilanjutkan dengan feasibility study atau uji kelayakan dua hari lagi.

Menteri PU Djoko Kirmanto mengatakan untuk membangun JSS ini, pihaknya akan terus menekan agar uang pemerintah tidak ada keluar sepeser pun untuk membangunnya. Dia berharap JSS akan dibangun dengan dana swasta dalam negeri.

"Itu harapan kita. Berdasarkan itu harus segera kita lelang tender investasinya, itu saja. Jadi yang harus segera ditandatangani pemerintah dengan pemrakarsa," ungkap Djoko beberapa waktu lalu.

Lebih lanjut dia menjelaskan, pembangunan JSS tinggal menunggu konsolidasi draf perjanjian kerja sama antara pemerintah dan pemrakarsa (BUMD Lampung, BUMD Banten, Mitra Strategis) yang kata Jokir akan selesai pada Kamis atau Jumat.

"Sehingga minggu depan sudah ada penandatanganan antara pemerintah dengan pemrakarsa. Dan sejak hari itu selama dua tahun pemrakarsa sudah bisa memberikan uji kelayakannya, basic desain, anggaran dan silakan tender, nanti kita tender," jelasnya.

Lebih jauh dia mengatakan, mitra strategis dalam pembangunan JSS adalah kelompok usaha Tommy Winata (TW). Namun, dia mengaku belum tahu kepastian nama usahanya.

"Tommy Winata sebagai pemrakarsa nantinya akan melakukan tender lagi dan bisa memilih salah satu di antara prefensi 10 persen, atau memilih right to match yang mana," pungkasnya. (ade)

Tidak ada komentar: