Jumat, 05 Februari 2016

Pengalaman Menggunakan BPJS di Rumah Sakit


 
 
Senin, 25 januari 2016.
Awal minggu dan awal tahun yang cukup membuat konsentrasi selalu di level yang tertinggi. dari tgl itulah sebuah harapan akan kesembuhan dan kesehatan dimulai.

Sebelumnya, hari sabtu tanggal 23 januari aku dan istri pergi ke puskesmas cipondoh (faskes I) untuk meminta surat rujukan. surat rujukan adalah dokumen wajib jika kita ingin berobat ke rumah sakit dengan menggunakan BPJS.
Dimana kita bisa mendapatkan surat rujukan tersebut?
Tempatnya adalah di klinik atau puskemas tempat kita dahulu mendaftarkan faskes I saat membuat kartu BPJS.

Sekitar pukul 10 pagi kami tiba disana. Seperti biasa sewaktu mendaftar kita harus menyerahkan persyaratan administrasinya. Administrasi yang tidak rumit menurutku, asalkan memang kita sudah paham ketentuan i yang diperlukan. Waktu itu dokumen yang disiapkan antara lain :
1. potokopi kartu bpjs, 
2. potokopi ktp.  .
3. Potokopi kartu kelurga. 
Meskipun hanya diminta potokopinya, tapi yang asli tetap harus dibawa.
Setelah pendaftaran, kami menuju dokter jaga. Ga lama menunggu, kami dipanggil, di cek, dan mendapatkan surat rujukan untuk berobat ke rumah sakit "H" di kota tangerang. Berapa biaya untuk konsultasi dan mendaptkan surat rujukan?
Tentu saja gratis. Ingat ya, gratis alias tidak dipungut biaya.

Tanggal 25 januari 2016, kami menuju ke rumah sakit rujukan. Karena waktu itu harus masuk kerja dahulu, jadi baru bisa berangkat dari rumah sekitar jam 10 pagi. Cuaca mendung lalu hujan ga buat aku menyerah. Pikirku, mungkin dengan hujan antrian akan sedikit, heheheheheh. (Selalu positif thingking ajalah) sampai rumah sakit jam 12 siang. Ketika bertanya ke bagian informasi, kebetulan dokter sudah selesai praktik, dan akan kembali praktik jam 6 malam. Akhirnya kami tetap daftar untuk kembali lg jam 6 malam sehingga susternya pun sudah didaftarkan dan mendapatkan nomor antrian ke 13. the lucky number.....heheheheheh
Mengisi waktu kosong, kami mencari makan, dan istirahat di rumah nenek. Kebetulan rumahnya ga jauh ketimbang harus kembali pulang ke rumah.
Jam 4 sore kami meluncur kembali ke rumah sakit. Sampai disana antrian sudah luar biasa. Kalau ga salah dapat nomor antrian ke 92.
Kok ada 2 nomor antrian?
Jadi nomor antrian yg ke 13 tadi adalah nomor antrian untuk urutan di dokter yang akan menangani. Jika tadi aku belum mendaftar, maka setelah daftar antrian berobat BPJS, baru dilanjutkan mendaftar kembali ke dokter yang akan kita tuju.  Dan urutan yang nomor 92 adalah urutan antrian pendaftaran awal karena kami menggunakan jaminan kesehatan nasional atau bpjs. Disinilah diperlukan persyaratan administrasi lagi  seperti
 1. potokopi ktp.
2. Potokopi Kartu keluarga,
3. potokopi kartu bpjs,
4. surat rujukan asli.
 Ingat ya, waktu pertama kita daftar diminta surat rujukan asli. Jadi sebelum daftar kita harus potokopi surat rujukan yang banyak, minimal 10 lembar biar aman. Nantinya akan selalu diminta untuk persyaratan berikutnya.

Selesai kami melakukan regristasi pendaftaran, kami diminta untuk ke poli timbang dan tensi. Baru kemudian menunggu antrian di poli dokter yang akan menangani.
kebetulan sakit istri ku harus melakukan operasi dan rawat inap. Jadi oleh dokter langsung ditentukan hari operasinya. Hari rabu tgl 27 januari 2016. Kami setuju dan dibuatlah skedul untuk pendaftarannya. Waktu yang lumayan mepet, akhirnya untuk mengejar waktu, malam itu juga kami tes lab, dan buat jadwal dengan dokter anestesi. Setelah sekitar jam 9 malam, semua urusan lab beres. Berkas diambil besok sekalian ketemu dokter anestesi.

Tanggal 26 januari 2016, jam 8 pagi kami meluncur kembali ke rumah sakit, jadwal dengan dokter anestesi  sebenarnya jam 10 pagi. Tapi karena takut harus daftar lagi jadi datang lebih awal.
Ternyata, karena kmrn sudah buat jadwal, tinggal ke bagian informasi dan dipersilahkan ambil hasil lab untuk diserahkan ke suster jaga. Hari itu jadwal anestesi selesai jam 2 siang.

Tanggal 27 januari 2016.
Adalah hari yang mendebarkan.
Jadwal operasi jam 2 siang. Dan harus stand by jam 7 pagi di rumah sakit. Harus diingat disini adalah, kelengkapan administrasi yang harus disiapkan seperti :
1. Potokopi ktp 2 lembar,
2. potokopi kartu bpjs 2 lembar,
3. potokopi surat rujukan dari puskesmas 2 lembar, dan
4. surat rekomendasi operasi dari dokter yang asli. (surat ini kita dapatkan dari dokter)
Biar aman, karena waktu itu diminta aslinya, aku sempat mempotokopinya, sekedar buat jaga2.

Administrasi kami serahkan ke bagian regristasi, dan kami mendapatkan ruangan kelas 3 karena kelas 1 dan 2 sedang penuh. Dengan catatan jika ada ruang kosong di kelas 1 bisa pindah ke ruangan tersebut.
Jam 1 siang masuk ruang anestasi untuk proses operasi. Sepertinya ada sedikit mundur jadwal operasi, karena baru mulai dioperasi jam 3 sore. aku pun menunggu di ruang tunggu dengan perasaan yang berdebar debar.
Lebih 2 jam aku menunggu sendirian. Tegang, deg degan, bercampur baur jadi satu. sekitar  Jam 5, aku dpanggil untuk proses selanjutnya dan kami kembali ke ruangan lagi jam 6 sore. Alhamdulillah  waktu itu ruangan kelas 1 sudah ada yg kosong, jadi kami langsung dipindah ke kelas 1. Di kelas I ini  yg  tadinya satu ruangan sekitar 4 bed kini menjadi 2 bed.

Tanggal  28 januari 2016,  sekitar jam 10 pagi dokter datang untuk mengecek, semua lancar dan bagus, dan mendapatkan rekomendasi pulang sore harinya.  Setelah mendapatkan arahan dari suster jaga,aku diminta untuk menyelesaikan administrasi pulang. Biaya pengobatan waktu itu mencapai 10 juta rupiah. Alhamdulilah dengan menggunakan jaminan bpjs, aku tidak harus mengeluarkan uang sepeser pun alias gratis. . 
Sampai disini menurutku tidak ada yang rumit dengan berobat menggunakan jaminan bpjs asalkan kita paham dengan syarat administrasi yang harus kita siapkan.

Jadi gunakan manfaat bpjs. Tetap  Bayar iurannya meskipun kita telah menggunakannya. karena sakit tidak bisa diprediksi dan  kita bisa langsung menggunakannya sewaktu waktu tanpa kendala.
Terima kasih bpjs.
Terima kasih Indonesia

Catatan Penulis.
jika kita ingin menggunakan manfaat BPJS, hal yang selalu diperhatikan adalah:
1. Selalu berdoa kepada Tuhan YME, agar diberikan kelancaran dan kesembuhan.
2.Selalu lengkapi dokumen persyaratan yang harus disiapkan. jangan malas untuk mempotokopi setiap berkas asli yang kita dapat, dan jangan perhitungan dalam jumlah yang akan di potokopi. ingat, lebih baik kelebihan daripada kekurangan.
3. banyak pasien yang akan menggunakan BPJS, jadi berangkat lebih pagi saat mendaftar. terkadang ada rumah sakit yang membatasi waktu daftar bagi pasien BPJS. sebaiknya tanya ke bagian informasi sebelum masuk antrian. pasien bpjs jangan malu untuk sering mencari informasi.
4. cari rumah sakit yang terbaik menurut anda, kalau bisa masih satu kabupaten dengan alamat di BPJS anda, dan jika beda segera cari data pendukung apa lagi persyaratan yang harus dilengkapi.
5. untuk pasien rawat inap, tidak selalu langsung ditangani., pihak rumah sakit biasanya menyuruh kita menunggu sampai ada ruangan yang kosong untuk kita. selalu aktifkan dan pantau nomor telepon kita. karena informasi dari rumah sakit terkadang mendadak.
6. selalu beri dukungan dan semangat untuk pasien, jangan malah dibebani dengan cerita tentang kematian dan biaya yang mahal. bisa bisa malah menambah parah penyakit.
7. Penjaga pasien harus selalu siaga jangan kelayapan, karena sewaktu waktu suster akan menyuruh kita mengambil obat di apotek.
8. Meskipun biaya berobat dengan BPJS gratis, kita harus tetap bawa uang, buat beli makanan dan cemilan. Ingat penjaga pasien ga boleh kelaparan dan harus selalu fit. jangan sampai pasien sembuh, penjaganya malah gantian sakit gara gara sok kuat nahan lapar.
9. dan yang terakhir, Harus SABAR dan TENANG, meskipun pelayanan saat ini sudah bagus, jangan bermimpi mendapatkan pelayanan mewah seperti kita berobat menggunakan biaya pribadi di rumah sakit terkemuka.









Selasa, 02 Februari 2016

Akhir tahun 2015 dan awal tahun 2016.
Banyak masyarakat indonesia merasakan momen indah itu.
setiap impian selalu akan tertuju pada liburan, liburan, dan uang saku. heheheheheheheheh
skedul berwisata biasanya sudah disiapkan. uang saku pun demikian.

tapi diantara sekian juta penduduk indonesia itu,