Jumat, 30 Juli 2021

Sepeda Chopper


Awal Tahun 2021 kukira pandemi covid akan segera hilang, ternyata setelah liburan Idul Fitri 2021, malah makin menggila. Ketakutan dimana mana, bendera kuning terpasang dimana mana, dan Jalan jalan Pun banyak yang terpaksa di tutup demi mengurangi mobilitas warga. Meskipun pemerintah sudah bekerja ekstra keras, tapi kenyataannya, Indonesia belum mampu mengendalikan Pandemi ini.

Berbicara mengenai Pandemi Covid 19, ada satu rutinitas yang makin booming di tengah masyarakat. 

Bersepeda... Aktivitas yang mampu meningkatkan perkenomian ini makin menggila di medio 2020.

Masyarakat yang dulunya awam dengan sepeda, kini ikutan latah membeli sepeda..

Sebenernya gw pun sudah mulai menabung untuk membeli sepeda, tetapi masih belum bisa mendapatkan sepeda incaran. maklumlah gw ini termasuk yang ikut ikutan tapi nyari yang beda atau ga pasaran... hehehehhehehehehe. 

Ditahun 2021, animo bersepeda mulai menurun, maka peluang inilah yang gw manfaatkan. hukum kimia mengatakan, makin banyak permintaan, maka harga akan semakin mahal, begitu pula sebaliknya, ketika stok dipasaran meningkat, dan permintaan menurun, maka harga akan makin turun. Setelah beberapa kali hunting secara online dan offline, dapatlah sepeda yang sesuai keinginan. Demi memenuhi keinginan hati, keinginan dompet, dan tetap harmonis dengan istri, akhirnya gw memilih sepeda Bekas. 

Meskipun bekas, gw berniat untuk merestorasinya dengan sekuat dompet dan skill otodidak diri.

Setelah sepeda terbeli, semangat 45 mulai tumbuh dihati. Beli semua peralatan restorasinya, ngumpet ngumpet belinya agar ga ketahuan istri, harga harus dibuat semurah mungkin di nota demi keamanan waktu di sidak "Menteri Keuangan", dan pinter2 atur waktu dengan keluarga agar sepeda tidak dibuang, karena terlalu sibuk saat ngoprek sepedanya. hahahahahahaha...

Setelah hanpir 1 bulan merestorasinya, akhirnya sepeda sudah siap gowes, dan yang terpenting siap dipamerin dijalanan...

Perlu cukup lama buat merestorasinya. Soalnya ngerjain sore setelah pulang kerja, beli peralatan online nunggu waktu lagi selama 3 hari. Dan sedikit bantuan dari teman saat mendesain beberapa titik untuk mempercantik desain.

Tapi apa mau dikata, ketika sepeda sudah siap di gowes...kondisi badan berkehendak lain. Badan terserang penyakit, dan harus drop semingguan, masuk angin campur radang dan batuk.

 Lebih parahnya lagi, Pandemi Covid makin menggila.. Banyak warga yang terpapar, penuhnya rumah sakit dan langkanya alat medis makin membuat situasi begitu menghawatirkan.   Yang seharusnya sudah bisa gowes kemana mana, akhirnya gw urungkan demi kesehatan bersama.. 

Semoga pandemi ini segera cepat berlalu..... Aamiin..






Nah itulah gambaran sepedanya. Meskipun belum keren tapi setidaknya itu hasil karya sendiri. 

Tapi jangan salah ya, Framenya itu asli Wim Cycle loh, jadi bukan rakitan manual atau las lasan dari pipa besi jadi, lebih enak dalam bermanuver di jalanan..

Salam Gowes sepeda Unik.....